“Potongan itu sifatnya ketika sudah diterima atau ada permintaan dari orang lain atau bagaimana,” sambung Dito Ariotedjo.
Pihaknya mendorong pelatih-pelatih untuk memberikan laporan dan mengungkapkan aspirasi terkait dengan dugaan pemotongan bonus tersebut.
“Silakan boleh pelatih kalau ingin memberikan aspirasinya. Nanti akan kita cek bagaimana tata kelolanya di federasi (NPC Indonesia-red),” tegas politisi Partai Golkar ini.
Ini Hasil Penilaian Ombudsman Terhadap Pelayanan Publik 9 Polres di Bali, Tabanan Peringkat Tertinggi
Menteri termuda di Kabinet Presiden Jokowi itu juga tak menutup kemungkinan memanggil pengurus NPC Indonesia.
Nantinya akan digali keterangan dari NPC, stakeholder terkait bagaimana regulasinya.
“Karena itu sudah ada lama sebelum saya,” sambung Dito Ariotedjo.
Pemuda Jawa Timur Tenggelam di Pantai Canggu Bali Dievakuasi Tim SAR
Sebelumnya, kasus dugaan pemotongan bonus pelatih juga sempat muncul usai gelaran Asian Para Games 2018 di Indonesia.
Kala itu, beredar kabar jumlah bonus pelatih kepala balap sepeda Puspita Mustika Adya berbeda dengan yang tercantum dalam situs resmi Kemenpora.
Pada foto buku tabungan BRI milik Puspita yang tersebar di dunia maya, jumlah saldo bonus tampak sebesar Rp137,5 juta.
Ini Hasil Penilaian Ombudsman Terhadap Pelayanan Publik 9 Polres di Bali, Tabanan Peringkat Tertinggi
Sementara situs Kemenpora tertulis, ia berhak mendapat Rp675 juta meski hal itu sudah dibantah pihak NPC Indonesia. ***