![]() |
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi Asman Abnur |
DENPASAR – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menegaskan bagaimana kinerja apatur negara itu harus bisa terukur di mana salah satu alat ukurnya adalah standar internasional ISO.
“Saya mendukung Badan Standardisasi Nasional (BSN) untuk menerapkan ISO yang berstandar dunia, kita berharap pemerintah daerah nanti baik daerah, kota dan provinsi itu sudah ada alat ukurnya,” ujar Asman.
Karena itu, diharapkan ISO itu sudah menjadi standar kerja Indonesia ke depannya khususnya birokrasi aparatur sipil negara.
Saat ini, kementerian PAN RB telah menerapkan sistem kinerja. Jadi, manajenem kinerja ini ukurannya bukan lagi serapan, bukan lagi WTP, tetapi ukurannya adalah outcome atau apa yang dihasilkan,
Ukurannya jadi pada hasil ini akan berpengaruh terhadap tunjangan kinerja birokrasi. Besar kecilnya tunjangan kinerja birokrasi itu bisa berbeda karena penerapan manajemen kinerja.
“ISO memiliki peranna sangat penting, kemudian kita juga sedang merampingkan organsiasi agar tidak boros dan mubazir,” tandasnya didampingi Kepala BSN Bambang Prasetya.
Tak kalah pentingnya, kementeriannya tengah memperbaiki sistem rekruitmen. Diketahui, saat ini, telah diumumkan seleksi penerimaan pegawai negeri sipil yang salah syaratnya 10 persen minimal mereka yang lulus cumlaude dari perguruan tinggi berakreditasi A.
Kemudian dilakukan pelayanan publik dengan merubah sistem manual menjadi sistem elektronik sehingga e-goverment nanti akan memperbaiki semua lini. Karena itu, peranan BSN sangat penting seminar internasional ini akan menjadi pedoman secara internasional.
“Karena standar itu diterapkan di dunia bukan hanya di Indonesia,” imbuhnya. (rhm)