![]() |
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti(foto:istimewa) |
Kabarnusa.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memperingatkan agar keberadaan pohon bakau di pesisir pantai tetap dipelihara dan mereka yang berani menebang bakau akan berhadapan dengan dirinya.
Hal itu ditegaskan Susi, dalam kegiatan safari bahari ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pekan lalu.
Menteri Susi berkesempatan meninjau lahan pegaraman PT Garam (Persero) dan Garam Rakyat di Desa Bipolo, Kabupaten Kupang.
Di sela peninjauan, Susi mengungkapkan rasa senangnya atas kerjasama yang baik antara PT Garam dengan masyarakat dalam penggarapan lahan seluas 400 hektare itu sehingga operasinya berjalan dengan baik
Susi juga menyempatkan diri untuk berdialog dengan para petambak garam di Desa Bipolo.
Dalam dialog tersebut, Ia mengharapkan pengoperasian garam di Desa Bipolo tersebut nantinya bisa menjadi batu loncatan agar bisa memenuhi swasembada garam, baik di NTT maupun Indonesia secara keseluruhan.
“Masa negara kita dengan lautnya yang luas, kita masih saja impor garam dari luar negeri. Oleh karena itu, mari bersama-sama agar laut yang luas ini bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan garam yang banyak,” katanya dalam laman kkp.go.id.
Pihaknya juga menghimbau agar pihak PT Garam untuk tidak menebang pohon bakau yang ditanam di pesisir pantai saat pembukaan lahan baru untuk proses pembuatan garam.
“Saya harap baik masyarakat maupun PT. Garam jangan sampai menyentuh pohon bakau. Yang berani menyentuh dan menebangnya akan berhadapan dengan saya,” tegas Susi.
Direktur Utama PT. Garam (Persero) Ahmad Budiono optimis, lahan garam yang disediakan oleh Pemkab Kupang tersebut dapat memanen garam h ingga 36 ribu ton pada Oktober tahun ini.
Kata dia, Teluk Kupang memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan industri garam. (wan)