Menteri Yuddy Minta Pejabat Badung Tak Rapat di Hotel

8 Desember 2014, 01:00 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN dan RB), Yuddy Chrisnandi saat mengujungi Pupsem Badung turut melakukan penanman pohon didampingi Bupati Anak Agung Gde Agung

KabarNusa.com – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PAN dan RB), Yuddy Chrisnandi meminta pejabat tidak menggelar rapat di hotel mewah karena akan memboroskan anggaran.

Saat mengunjungi ruang Auditorium Puspem Badung, Yuddy, mengungkapkan kekagumannya, di mana ruangan pertemuan itu, tidak kalah dengan hotel bintang lima.

“Saya menginap di salah satu hotel yang ada di Bali, saya melihat fasilitas ruang pertemuannya tidak sebagus ruang pertemuan Kabupaten Badung, jadi kenapa harus mengadakan rapat di hotel,” tukasnya belum lama ini.

Menurut Yuddy, menggelar rapat di ruang pertemuan kantor, ini lebih efisien, tidak keluar biaya.

“Makanannya pun bisa menggunakan produk lokal, hasil produk masyarakat seperti pisang, salak dan lainnya hasil dari kebun masyarakat,” ungkapnya di hadapan Bupati Badung Anak Agung Gde Agung dan pejabat lainnua.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung menyampaikan, kedatangan Men-PAN dan RB memberikan motivasi untuk lebih meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Yang pertama yang dia garis bawahi yaitu Aparat Sipil Negara harus menjadi tauladan panutan di masyarakat.

“Memang kami di Badung sering sekali di masyarakat, ke desa-desa, ke Banjar-banjar. Dan memang aparat kami selalu kami tekankan untuk selalu berada di masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut Pangelingsir Puri Mengwi ini mengatakan, Untuk masalah efisiensi sejak 1 Desember 2014 pemerintah tidak lagi menggunakan fasilitas hotel sebagai tempat pertemuan.

Bahkan untuk rapat kedinasan Pemerintah Kabupaten Badung  sudah sejak lama tidak pernah menggunakan hotel.

“Badung sudah memiliki ruang pertemuan yang representatif di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangupraja Mandala,”ungkapnya.

Yang paling penting dari efisiensi itu, kata Gde Agung, adalah jangan sampai efisiensi itu mengganggu aktivitas kerja.

“Untuk itu semua yang disampaikan Pak menteri tetap akan menjadi pedoman kami dalam pelaksanaan tugas keseharian kami di kabupaten Badung,” imbuhnya. (gek)

Berita Lainnya

Terkini