Menyemai Bibit Sarjana di Setiap Rumah: Langkah Nyata Koster Terinspirasi Gianyar untuk Kesejahteraan Bali

Gubernur Wayan Koster menyerukan sebuah impian besar: setiap keluarga di Bali memiliki seorang sarjana.

15 April 2025, 10:59 WIB

Gianyar– Di balik gemerlap Denpasar, suara harapan bergema di antara para pemimpin Bali.

Gubernur Wayan Koster, dengan mata berbinar, menyerukan sebuah impian besar: setiap keluarga di Bali memiliki seorang sarjana.

Impian ini bukan sekadar angka-angka statistik, tetapi sebuah janji untuk masa depan yang lebih cerah bagi setiap anak Bali.

Kisah inspiratif datang dari Kabupaten Gianyar, di mana Bupati Made Agus Mahayastra telah menorehkan tinta emas dengan program “1000 Sarjana Gianyar”. Seribu anak muda, dari pelosok desa hingga sudut kota, diberikan kesempatan emas untuk meraih mimpi mereka di bangku kuliah.

“Gianyar telah menunjukkan jalan,” kata Koster dengan nada penuh harap, di sela-sela Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Bali 2025-2030. “Ini bisa diterapkan di seluruh Bali.”

Koster tak ingin berjalan sendiri. Ia menggandeng para rektor dari seluruh Bali, membentuk sebuah tim impian untuk merancang program “Satu Keluarga Satu Sarjana” (SKSS).

“Ini adalah prioritas kami,” tegasnya, Terutama bagi keluarga yang kurang mampu.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap anak Bali, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan tinggi.

Bayangkan wajah-wajah penuh harapan para siswa SMA/SMK, yang selama ini terhalang oleh biaya pendidikan.

Koster ingin membuka pintu bagi mereka, dengan biaya kuliah yang ringan, bahkan gratis. “Kami akan subsidi dari provinsi dan kabupaten/kota,” janjinya. “Ini adalah bentuk keberpihakan kami kepada krama Bali.”

Kisah-kisah sukses dari Gianyar menjadi bukti nyata bahwa impian ini bukanlah khayalan semata.

Anak-anak berprestasi, yang selama ini terhimpit oleh keterbatasan ekonomi, kini memiliki kesempatan untuk mengubah nasib mereka.

“Kami ingin memberikan tarif khusus bagi keluarga kurang mampu,” kata Koster, “agar mereka tidak lagi merasa terpinggirkan.”

Di balik setiap angka dan statistik, ada kisah-kisah manusia, mimpi-mimpi yang menunggu untuk diwujudkan.

Program SKSS bukan hanya tentang mencetak sarjana, tetapi tentang membangun harapan, memberdayakan keluarga, dan menciptakan masa depan yang lebih adil bagi seluruh Bali.***

Berita Lainnya

Terkini