Kata Gus Iqdam, hal ini merupakan bentuk perbuatan baik untuk selalu mengangkat derajat ibunda Presiden Jokowi, kendati sudah meninggal dunia.
Saat ada orang hebat, tentu memiliki punya keistikomahan reliji. Dan Gus Iqdam sembari berseloroh melihat pada Jokowi sama dengan dirinya, bertubuh kurus.
“Ini sebenarnya apa amaliah keluarga Pak Jokowi? Dan Alhamdulillah malam hari ini saya ke Solo, terjawab sudah,” tukas Gus Iqdam.
Tangkal Hoaks Pemilu 2024, AMSI Bali dan Garuda Indonesia Perkuat Kolaborasi
Pada kesempatan itu, Gus Iqdam mengajak jemaah untuk meneladani sikap Jokowi yang senantiasa menaikkan derajat orang tua yang sudah meninggal dunia.
Pada bagian akhir tausiahnya, Gus Iqdam sempat menyampaikan sikap politik pada Pilpres mendatang.
Sembari meniru gaya Gibran saat dideklarasikan menjadi cawapres Prabowo, Gus Iqdam menyampaikan pernyataannya
Cocok untuk Pengembangan Sekolah Kedirgantaraan, Pemprov Bali Jajaki Kerja Sama dengan PTDI
“Mas Gibran enggak usah khawatir. Enggak usah khawatir Mas Gibran. Di belakang Panjenengan ada saya,” seru Gus Iqdam disambut gempita ribuan jemaah.
Dalam pandangan pengamat politik dan analis Big Data dari M-Data Analytix Universitas Prof. Dr. Moestopo, Danny K Wibisono mengatakan trend di kalangan warga Nahdlatul Ulama di Jawa Timur semakin solid setelah bergabungnya Gubernur Khofifah menjadi tim TKN Prabowo-Gibran.
Menurut Danny K Wibisono, didukung pula kemampuan Gibran dalam debat cawapres kemarin dan teknik Creating Traps to Provoke Opponent Attacks sangat efektif menaikkan enggament di media sosial. ***