Kabarnusa.com – Setelah meramaikan pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo, Les Grandes Personnes kembali hadir menghibur penikmat seni di panggung terbuka Ksiraarnawa, Art Center Denpasar Minggu 12 Jini 2016 malam..
Ratusan penonton di sekitar panggung terbuka Ksirarnawa menyaksikan dengan semangat tampilnya teater boneka raksasa Les Grandes Personnes dari Prancis.
Tak lama kemudian, tepat pukul 20.00 Wita, salah satu boneka raksasa yang dalam cerita ini adalah anak perempuan dari sebuah keluarga, memasuki panggung sambil berdansa.
Lalu disuul 3 boneka raksasa lainnya. Selama kurang lebih 30 menit, keempat boneka raksasa ini berdansa-dansa di atas panggung, lalu turun ke arah penonton dan menari-nari di tengah kerumunan orang yang hadir.
Pertunjukan malam itu disambut meriah ratusan penonton PKB ke-39.
Terbukti dengan padatnya penonton yang hadir, yang memenuhi area panggung terbuka Ksiraarnawa hingga duduk di tangga masuk panggung Ardha Chandra.
Tak ingin melewatkan momen, penonton pun berbondong-bondong memotret Les Grandes Personnes dengan kemera dan ponsel mereka.
Pertunjukan Les Grandes Personnes yang tampil di PKB 2016 adalah sebuah momentum penting untuk Prancis dan Bali,
Pasalnya, ini pertama kalinya Prancis berpartisipasi dalam PKB sebagai tamu kehormatan.
Pertunjukan ini juga adalah penutup rangkaian Printemps Français (Festival Musim Semi Prancis) ke-12 skala nasional yang berlangsung sejak 28 April 2016 di 10 kota di Indonesia : Bali, Balikpapan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Malang, Makassar, dan Semarang. (
Christophe Evette, salah satu tim Les Grandes Personnes, menyampaikan kedatangan mereka tahun ini ke Bali bukan semata-mata untuk mengisi pertunjukan Printemps Français dan PKB, tapi juga untuk menjali kerjasama dengan komunitas seni di Bali.
Itu, sesuai dengan bidang mereka, yakni teater boneka raksasa. Kerjasama ini kemudian akan ditindaklanjuti dalam bentuk residensi seniman, dan akan direalisasikan menjadi pertunjukan kolaboratif untuk tahun mendatang.
Sanggar teater boneka Les Grandes Personnes (“Orang-orangan Raksasa”) dibentuk pada 1998 di Aubervilliers, Paris. Sanggar Les Grandes Personnes membawa kreasi seni pahat dan ukir multimedia (kertas, kayu, plastik) ke ruang publik dengan memadukan seni visual dan seni pertunjukan.
Mereka memulai kreasi dengan membentuk dan menampilkan boneka raksasa setinggi 4 meter yang dipadukan dengan drama.
Seni boneka raksasa dari Prancis ini sebenarnya mirip dengan seni instalasi patung khas Bali bernama Ogoh-ogoh yang selalu dibuat dan diarak di jalan dalam rangka menyambut Hari Nyepi di Bali.
Namun, cara permainannya lebih mirip kesenian Barong Landung khas Bali atau Ondel-ondel khas Betawi.
Boneka tersebut menjadi wahana penciptaan imajinasi dalam cerita daerah ataupun adaptasi naskah drama populer seperti Romeo and Juliet karya Shakespeare.
Beranggotakan lebih dari 30 seniman beragam latar; seniman visual, pelukis, aktor, pemain sirkus, dalang, penari, musisi, perancang busana dan lain-lain, Les Grandes Personnes membongkar sekat pemisah seni visual dan seni pertunjukan, seni moderen dan seni tradisional serta antara kerajinan tangan.
Hasilnya, sebuah pertunjukan teater jalanan yang unik dan mencengangkan.
Les Grandes Personnes telah berpartisipasi dalam berbagai festival di Prancis maupun negara lain. Mereka juga menggelar secara rutin lokakarya membuat boneka raksasa dari kertas koran atau bahan daur ulang lain yang inovatif dan mengandalkan sumber lokal. (des)