Pengoperasionalan angkutan massal Trans Metro Dewata yang akan diintegrasikan dengan trayek Bus Sarbagita, trayek bus AKDP, trayek angkutan kota seperti Denpasar dan Gianyar/ist. |
Denpasar – Gubernur Bali I Wayan Koster mengoperasionalkan angkutan
massal Trans Metro Dewata yang akan diintegrasikan dengan trayek Bus
Sarbagita, trayek bus AKDP, trayek angkutan kota seperti Denpasar dan Gianyar.
Transportasi umum Bali yang tenggelam karena minat masyarakat lebih beralih ke
kendaraan pribadi dengan alasan kepraktisannya, saat ini kembali dicoba
digairahkan dengan dioperasikannya.
Mulai beroperasinya angkutan massal ini diresmikan secara langsung oleh
Gubernur Bali Wayan Koster bertempat di Pasar Badung, Denpasar, Senin
(7/9/2020).
Koster menyampaikan, perlu adanya sosialisasi yang lebih masif untuk menarik
minat masyarakat memanfaatkan moda transportasi baru ini. Bali ini wilayahnya
kecil, jarak antar daerah, antar kabupaten itu deket. Jadi masyarakat lebih
memilih memanfaatkan kendaraan bermotor.
Untuk itu perlu disikapi, perlu disosialisasikan agar masyarakat mengetahui
keberadaan moda transportasi ini, sekaligus menarik minat mereka agar
memanfaatkannya dalam kepentingan transportasi sehari-hari,” kata Koster.
Dia memberi masukan agar desain tampilan bus dibuat semenarik mungkin,
sehingga masyarakat lebih antusias terutama kalangan pelajar, mahasiswa serta
pekerja sebagai golongan mayoritas pemanfaat angkutan umum di Bali.
Keberadaan angkutan massal Tans Metro Dewata menjadi alternatif baru dalam
melakukan perjalanan yang tentunya memberikan berbagai manfaat kepada
penggunannya. Selain efisien karena bertarif murah hasil subsidi pemerintah,
bus ini juga nyaman, dan aman.
“Kalau di daerah lain seperti di Jakarta orangnya yang ngejar bus, kalau di
Bali busnya yang ngejar orang. Semoga dengan keberadaan moda baru ini, bisa
semakin membangkitkan kesadaran dan minat masyarakat untuk memanfaatkan
transportasi umum. Karena sangat jauh lebih hemat, apa lagi ini tanpa dipungut
biaya alias gratis sampai bulan Desember,” tutur Gubernur Koster.
Upaya-upaya Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Koster untuk
membangkitkan transportasi umum Bali dengan pembangunan infrastruktur jalan
yang menghubungkan dan terintegrasi antara jalur darat-laut-udara ke setiap
daerah di Bali (Bali Barat-Bali Timur, Bali Selatan-Bali Utara) yang
programnya sudah berjalan maupun dalam tahap rencana.
Hal ini bertujuan sebagai pemerataan ekonomi bagi seluruh maayarakat Bali.
Saat ini sedang proses pembangunan tol Mengwi – Jembrana untuk infrastruktur
darat, untuk laut akan segera direalisasikan pelabuhan segitiga emas
Sanur-Nusa Penida-Nusa Ceningan, khusus untuk sanur masih revisi desainnya
karena permintaan kami modelnya harus sesuai kearifan lokal.
Juga, sedang dibahas secara intens berkaitan pembangunan jalur kereta api yang
dikebut agar bisa segera direalisasikan. Kita wajib bersyukur dan berterima
kasih akan kerjasama pemerintah pusat dan daerah,” pungkasnya.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI Budi Setiyadi menyampaikan
launching angkutan publik ini sebagai upaya program penunjang mobilitas
masyarakat khususnya di Bali, yang diharapkan mampu memberikan kemudahan.
Moda ini pun menurutnya dirancang dengan berbagai fitur menarik salah satunya
berbasi teknologi dengan jargon aplikasi ‘Teman Bis’ Transportasi Ekonomis
Aman dan Nyaman.
“Di mana penggunanya bisa mendapatkan manfaat di antaranya mengetahui
keberadaan bus, pemesanan maupun transaksi non tunai,” imbuhnya. Untuk
Provinsi Bali berjumlah 105 unit, kalau di antara lima kota yang ada di
Indonesia di Bali paling banyak.
Dia menyebut pengoprasian moda serupa di Kota Solo mendapat antusias yang
cukup tinggi, dengan kisaran penumpang mencapai 500 ribu orang semenjak kali
pertama di-launching pada 2 bulan lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I. G. W Samsi Gunarta mengungkapkan,
moda transportasi Trans Metro Dewata dioperasikan pada 4 trayek yakni Terminal
Pesiapan Tabanan menuju Central Parkir Kuta, Bandara Ngurah – Rai GOR Ngurah
Rai Denpasar, berikutnya Pantai Matahari Terbit – Dalung Permai, serta Ubud
sampai Terminal Ubung. (rhm)