![]() |
Ratusan kambing menyemarakkan Piala Presiden yang merupakan rangkaian Silaknas ke6 Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia di Batu, Malang/foto:ksp |
BATU – Dunia peternakan makin mendapat tempat bagi generasi milenial di Indonesia karena kebutuhan masyarakat akan daging ternak semakin meningkat sehingga ini memberi peluang usaha yang menjanjikan.
“Saya bangga makin banyak peternak berasal dari generasi milenial,” kata Dr Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan dalam sambutannya pada Piala Presiden sebagai bagian dari acara Silaturahmi Nasional ke-6 Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia di Jatim Park 2, Batu, Minggu (9/12/2018).
Diketahui, Piala Presiden kali ini memecahkan rekor jumlah peserta. Tercatat 600 ekor kambing etawa mengikuti kontes bertema Peternak Muda Membangun Bangsa, Bangga jadi Peternak Indonesia.
Moeldoko yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengingatkan bahwa pasokan protein di Indonesia saat ini masih sangat jauh dari kebutuhan. “Jadi, marketnya besar sekali. Itu belum bicara ekspor lho,” katanya menegaskan.
Dia mengingatkan, pentingnya peternak mengikuti perkembangan teknologi ternak. Seringkali kita terkejut saat baru ada penemuan teknologi tertentu, sudah ada lagi yang lebih baru. “Di sinilah kita harus terus berkembang dan meng-update diri,” kata Moeldoko.
![]() |
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menghadiri Piala Presiden dalam rangkaian Silaknas Himpunan Peternak Domba dan Kambing di Batu Malang |
Sementara, Ketua Umum Himpunan Peternak Domba-Kambing Indonesia (HPDKI) Yudi Guntara Noor menyatakan, Silatnas peternak kali ini memecahkan rekor jumlah peserta. Tahun-tahun sebelumnya berlangsung di Tawangmangu, Jonggol, Bantul, dan Cibubur, jumlah peserta hanya berkisar seratusan kontestan.
Menurutnya, silaturahmi tahunan ini menjadi tempat pembelajaran terbaik. “Ribuan peternak dari berbagai daerah tidur bersama di tenda. Mereka mendiskusikan berbagai hal dari hulu ke hilir berbagai persoalan di dunia peternakan,” sambungnya.
Sementara itu, pada ajang tersebut, para pengunjung dibuat kagum dengan keberadaan kambing yang diberi nama keren, Lasson. Kambing jantan yang memiliki berat 140 kilogram dan tinggi 107 sentimeter itu berhasil memboyong Piala Presiden dalam kategori paling ekstrem.
Ahmad D Ridoi peternak asal Lumajang berbagi kisah cara merawat Lasson, kambing miliknya. Lasson yang kini berusia empat tahun, setiap hari diberinya makanan bergizi tinggi. “Dia paling suka susu, kulit kedelai, dan beras kacang hijau,” kata Ridoi. Untuk sekali makan, setidaknya dia mengeluarkan biaya Rp 100 ribu.
Lasson bersaing ketat dengan Master Bejo. Kambing asal Mojokerto yang belum genap berusia tiga tahun itu sudah jadi langganan di beberapa kontes kambing yang digelar. Menurut Anis, pemilik Master Bejo, sebelum ikut lomba, sudah ditawar senilai setengah miliar rupiah. Namun anak Anis melarang sang Master, pejantan indukan itu dilepas. (rhm)