Jakarta – Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi hal penting bagi Indonesia. Meski berhasil menurun, AKI dari 205 per 100.000 kelahiran pada 2015 menjadi 189 per 100.000 kelahiran hidup pada 2022, namun pemerintah masih harus bekerja keras untuk mencapai target RPJMN 2020-2024, yakni 183 per 100.000 kelahiran hidup.
Untuk mencapai target tersebut, dalam menekan angka kematian ibu, Kantor Staf Presiden telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations Population Fund (UNFPA).
“Masalah kematian Ibu menjadi salah satu prioritas yang dikawal oleh KSP. Kami mengapresiasi komitmen UNFPA untuk membantu Pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan masalah ini,” ujar Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko saat menerima kedatangan Country Representative UNFPA untuk Indonesia, Hassan Mohtashami, di gedung Bina Graha Jakarta, Jum’at (15/12/2023).
Direksi bank bjb Raih Best CMO Award 2023, Mampu Jaga Pertumbuhan dan Inovasi Bisnis
Moeldoko mengatakan, penurunan AKI masih menghadapi beberapa tantangan. Mulai dari ketimpangan distribusi tenaga kesehatan, persoalan geografis, hingga peningkatan kualitas layanan persalinan.
Ia menambahkan, hal ini dibuktikan dengan masih adanya praktik pertolongan persalinan di beberapa daerah yang tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Panglima TNI 2013-2015 ini menegaskan, pemerintah Indonesia saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dan jumlah SDM kesehatan. Yakni, melalui transformasi kesehatan.
By.U #JustforU, Telkomsel Jaring Bakat Anak Muda Bali hingga Nusa Tenggara