Denpasar– Pembangunan monumen ‘Sita Kepandung’ yang pembiayaanya digalang dari dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan atau Coorporate Social Responsibility (CSR) melalui mekanisme Blockchain dan Non Fongible Token (NFT) bakal mempercantik wajah kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali.
Dipilihnya penggalangan dana dengan mekanisme yang tengah menjadi tren dan fenomenal itu, sebagai perwujudan dari semangat Vasudhaiva Kutumbakam (gotong royong) yang diusung Pemkot Denpasar dalam memajukan warganya.
“Pemilihan mekanisme blockchain, adalah implementasi dari spirit Denpasar Maju yang responsif dan adaptif terhadap perkembangan jaman,” kata Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, menyampaikan itu saat menerima tim gabungan pembangunan Monumen “Sita Kepandung”, di Ruang Rapat Kantor Walikota Denpasar, beberapa waktu lalu.
Istri Wagub Bali Ingatkan Ahli Kecantikan Peduli Pelestarian Tradisi Adat dan Budaya
Pembangunan monumen “Sita Kepandung” selain untuk mempercantik wajah kota yang secara artistik menyehatkan warga, juga memberi vibrasi positif bagi setiap orang yang melintas atau berada di sekitarnya melalui simbol, filosofi, dan makna yang dikandungnya.
“Vibrasi tersebut akan turut mendorong siapa saja yang melintas atau berada di sekitarnya untuk bertindak lebih produktif dan konstruktif, tutur Jaya Negara.
Terpenting, pembangunan monumen ini dilakukan secara gotong-royong sesuai semangat Vasudhaiva Kutumbakam. Semangat ini relevan dengan semangat kolaborasi yang sangat kuat di era milenial, juga relevan diterapkan dalam berbagai kondisi di tengah masyarakat.
PT. Paragon Gandeng ACT Bali Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Nusa Penida