MT Ibu-ibu Al Muhajirin Tabanan Sosialisasikan Moderasi Beragama

Moderasi beragama di Bali sudah dicontohkan oleh pendahulu kita sejak jaman dulu. Salah satu contohnya adalah adanya Pura Langgar di Kabupaten Bangli yang di dalamnya terdapat langgar untuk ibadah sholat umat muslim

8 September 2024, 18:41 WIB

Tabanan – Majelis Taklim (MT) Ibu-ibu Al Muhajirin menggelar kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama di Masjid Al Muhajirin di Perumnas Bukit Sanggulan Indah (BSI) Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, Minggu (8/9/2024)

Ketua MT Ibu-ibu Al Muhajirin Mesti Mufidah dalam sambutannya mengemukakan, kegiatan sosialisasi moderasi beragama ini diikuti 30 orang peserta dari 12 MT yang berada di bawah naungan MT Ibu-ibu Al Muhajirin serta enam orang pengurus inti MT Ibu-ibu Al Muhajirin. “Masing-masing MT mengirimkan dua orang utusan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi moderasi beragama yang kita gelar ini,” katanya.

Menurut Mesti Mufidah sosialisasi moderasi beragama yang sumber biayanya dari bantuan Kanwil Kemenag Provinsi Bali ini mengusung thema Peningkatan Mutu Nilai Moderasi Beragama dalam Membentuk Perempuan Perempuan Majelis Taklim yang Berkomitmen Kebangsaan. “Tujuan sosialisasi moderasi beragama ini adalah untuk meningkatkan kualitas diri ibu-ibu majelis taklim yang berkomitmen kebangsaan untuk datang ke pengajian rutin MT Ibu-ibu Al Muhajirin yang diselenggarakan setiap bulan dan menjaga hubungan yang baik dengan umat beragama lain sehingga tercipta keharmonisan,” paparnya.

Baca juga : Made Urip Pimpin Pemenangan Koster-Giri dan Sanjaya-Dirga di Tabanan

Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Tabanan H. Prawoto, SH selaku narasumber kegiatan Sosialisasi Moderasi Beragama mengemukakan, bahwa moderasi beragama itu sudah dicontohkan oleh pendahulu kita sejak jaman dulu. Salah satu contohnya adalah adanya Pura Langgar di Kabupaten Bangli. “Pura Langgar ini di dalamnya ada langgar untuk sholat yang ukurannya enam kali enam meter. Di Pura ini juga tidak ada sesajen yang menggunakan daging babi,” ujarnya,

Menurut H.Prawoto moderasi beragama adalah cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang dianut dan dipraktekkan oleh sebagian besar penduduk Indonesia yang menghasilkan toleransi atau saling menghargai. Disebutkan juga tentang empat pilar moderasi beragama. “Pertama komitmen kebangsaan. Kedua toleransi, ketiga anti kekerasan dan keempat akomodatif terhadap kebudayaan lokal,” katanya.

Ditambahakan, di Kabupaten Tabanan terdapat dua kampung moderasi beragama, yakni Candi kuning di Kecamatan Baturiti dan Dauh Peken di Kecamatan Tabanan. Di kedua kampung ini mempunyai banjar muslim dan kepala banjarnya dari umat muslim. Kabupaten Tabanan pada tahun 2017 juga pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Agama Indonesia terhadap program penguatan kualitas kerukunan umat beragama di Kabupaten Tabanan. “Penghargaan Harmony Award atau Anugerah Kerukunan Umat Beragama dari Kementerian Agama tersebut diberikan pada saat kepemimpinan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti,” tegasnya.

Baca juga : MT Al Muhajirin Juara Lomba Hymne dan Mars BKMM Tabanan

H. Prawoto berharap selesai mengikuti kegiatan sosialisasi ini, ibu-ibu dari MT Al Muhajirin bisa menerapkan moderasi beragama di lingkungan majelis taklimnya masing-masing. “Agama Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin sehingga bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam,” pungkasnya.

Artikel Lainnya

Terkini