Mulai dari Keluarga, Gubernur Koster Ajak Biasakan Bahasa Bali

Denpasar – Mari kita lestarikan bahasa Bali! Itulah ajakan yang disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster, saat menutup Bulan Bahasa Bali VII pada 1 Maret 2025.

Koster mengajak kita semua untuk lebih sering menggunakan bahasa Bali dalam percakapan sehari-hari. Di tengah arus globalisasi, penggunaan bahasa Bali memang semakin berkurang.

“Bahasa Bali adalah identitas kita, warisan dari para leluhur. Jangan sampai bahasa ini punah karena kita tidak mau menggunakannya,” tuturnya dengan penuh harap.

Ancaman terhadap bahasa Bali semakin nyata, generasi muda kita semakin menjauhinya. Digitalisasi dan modernisasi mempercepat erosi ini.

Gubernur Bali menyerukan aksi nyata, pelestarian bahasa Bali adalah tanggung jawab kita semua. Mari mulai dari rumah, biasakan anak-anak berbahasa Bali sejak dini.

Penggunaan bahasa Bali harus dimulai dari lingkungan keluarga. Jangan biarkan rasa malu menghalangi anak-anak kita untuk berbahasa Bali di rumah, sekolah, dan lingkungan sosial.

“Tanpa inisiatif dari keluarga, penggunaan bahasa Bali akan semakin menurun,” demikian pernyataan Gubernur Koster.

Koster menegaskan bahwa regulasi pemerintah, seperti kewajiban penggunaan aksara Bali di papan nama, harus didukung oleh partisipasi aktif masyarakat.

Gubernur Koster menyatakan, “regulasi mengenai penggunaan aksara Bali di fasilitas umum telah diterbitkan, namun hal tersebut tidaklah cukup. Upaya pelestarian bahasa Bali memerlukan praktik penggunaan bahasa Bali dalam interaksi sehari-hari.”

Koster juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas pengajaran bahasa Bali di lembaga pendidikan, mengingat peran strategis sekolah dalam membentuk kebiasaan berbahasa di kalangan generasi muda.

“Kami akan terus mendorong agar bahasa Bali diajarkan dengan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak semakin mencintai bahasa dan budaya mereka sendiri,” tutupnya. ***