Mulai Tahun 2021 Gubernur Koster Akan Seimbangkan Struktur Ekonomi Bali

17 Desember 2020, 21:03 WIB

Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster akan lebih fokus menata sektor
perekonomian Bali pada tahun 2021. Salah satunya dengan menyeimbangkan
struktur perekonomian Bali yang saat ini masih didominasi oleh sektor
pariwisata.

Gubernur yang juga selaku Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi
Bali, mengatakan hal itu saat memberi sambutan pada acara High Level Meeting
(HLM) dengan tema ‘Neraca Pangan dan Kerja Sama Antar-Daerah Provinsi Bali’,
di ruang rapat Gedung Gajah Jayasabha Denpasar, Kamis (17/12).

“Dalam kebijakan saya di bidang pangan adalah Bali menuju kedaulatan pangan
dan harus ada neraca pangan Bali,” kata Gubernur Koster yang juga seorang
akademisi ini. Menurutnya, pemerintah harus mengetahui jumlah konsumsi,
produksi, asal komoditas, transportasi dan harga kebutuhan pokok di Bali.

Oleh sebab itu, Gubernur berharap semua kepala daerah di Bali memahami
ekosistem perekonomian di Bali, sehingga upaya menciptakan kedaulatan pangan
bisa dilaksanakan mulai dari level mikro hingga level makro.

Gubernur menilai capaian ekonomi Bali selama ini masih terjadi secara alamiah
ke depan mantan anggota DPR RI tiga periode ini menyiapkan sejumlah desain
pembangunan ekonomi yang akan membangkitkan sekaligus memberikan pemerataan
ekonomi Bali.

“Tahun 2021 saya akan mulai [menata ekonomi Bali-red]. Dua tahun ini masih
‘concern’ adat, budaya dan lingkungan,” ujarnya, menjelaskan. Meski belum
secara langsung menyasar ekonomi, sejumlah kebijakan yang dibuat Gubernur
Koster sudah berdampak terhadap ekonomi Bali.

Misalnya Pergub busana adat yang berdampak terhadap UMKM penghasil busana
Bali, kemudian arak, aksara hingga kebijakan di bidang lingkungan yang
menghasilkan inovasi, pipet dan tas alami di masyarakat.

“Yang saya bikin sejak awal adalah ekosistem ekonomi. [Tahun-red] 2021 kita
akan mulai [menata sektor-red] ekonomi. Menata fundamental dan struktur
perekonomian Bali. Pariwisata, pertanian dengan kelautan beserta industrinya,”
ujar Gubernur Koster.

Menurut Gubernur Koster, ketimpangan dalam struktur perekonomian Bali perlu
diperbaiki. Kontribusi pariwisata terhadap PDRB Bali mencapai 52 persen, jauh
meninggalkan sektor pertanian dan kelautan.

Gubernur menyebutkan, nantinya pariwisata, pertanian kelautan dan industri
akan menjadi lebih berimbang. “Lebih berimbang dalam proporsi bukan pada
nominal,” ucapnya.

Seiring dengan itu, lanjut dia, pariwisata tetap harus maju dan memberikan
kontribusi devisa yang besar secara nominal. Namun secara persentase menjadi
lebih berimbang dengan sektor lainnya. Caranya, dengan meningkatkan sektor
pertanian kelautan dan industri.

Dengan komposisi yang lebih berimbang, maka ekonomi Bali menjadi lebih sehat,
katanya. “Sehingga nanti kalau pariwisatanya terganggu, tidak lagi kelabakan,”
ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Tampak hadir pada kesempatan itu, Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno
Nugroho, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati Klungkung
Nyoman Suwirta serta perwakilan bupati/wali kota se-Bali dan instansi terkait
lainnya. (ahs)

Berita Lainnya

Terkini