JEMBRANA – Datangya musim paceklik ikan membuat warga nelayan di Pengambengan Kabupaten Jembrana Bali merasakan kusulitan hidup. Kondisi itu, benar-benar berpengaruh pada transaksi di pasar dan toko-toko namun juga masyarakat kecil.
Menurunnya pendapatan dirasakan warga Pengambengan Negara juga kesulitan membeli beras. Sajuri (pak Boneng) (67) dan istrinya Wagini (63) di Br Munduk Desa Pengambengan merasakan kondisi sulitnya tersebut.
Pasutri ini hidup di bedeng belakang pabrik. Dalam keseharian mereka hidup memulung. Sedangkan Sajuri terkadang mencari ikan namun pendapatan tidak menentu. Ikan sebagai gantungan pendapatan mereka juga nyaris tidak ada sehingga beraspun kadang tidak terbeli.
Untungnya, terkadang ada saja dermawan yang memberikan mereka sekedar untuk makan. Beberapa warga di pesisir Pengambengan mengaku jika biasanya mereka melaut dan aktifitas di TPI ramai mereka bisa menabung. Namun kini barang-barang terpaksa dijual.
Selain itu juga bekerja semampunya secara serabutan. “Ya apa yang bisa dikerjakan kami kerjakan yang penting keluarga bisa makan,” kata seorang warga. Haramin (71) kakek yang biasa berada di TPI Pengambengan dan hidup sebatangkara di gubuk reot di Pengambengan juga kini terpaksa meminta-minta makanan ke tetangga.
Dia terpaksa menghutang di warung juga cukup banyak. Sehingga kakek yang suka berpakaian TNI ini kini menggantungkan hidupnya hanya bisa meminta belas kasihan warga lainnya. (rhm)