Musisi Dorong Mahasiswa STIKOM Ciptakan Teknologi

5 April 2014, 12:57 WIB
Balawan dan Mr D tampil di STIKOM Bali (foto:KabarNusa)

KabarNusa.com, Denpasar – Perkembangan informasi dan teknologi dewasa ini berimbas pada industri musik di Tanah Air di mana musisi mulai banyak mengaplikasikan teknologi dalam karya mereka.

Dua musisi yang intensif mengembangkan genre musik baru, di Tanah Air itu, adalah Doddy Hernanto alias Mr D dan Balawan muisi kenamaan asal Bali.

Keduanya tampil di panggung yang bertajuk “Save Natur by Technology. Satu Jari Tujuh Gitar” dalam mengkampanyekan satwa liar yang dilindungi inovasi chord gitar satu jari dan mobile recording Klinik Gitar Mrd D dan Balawan, yang digelar Sekolah Tinggi Managemen Informatika dan Teknik Komputer atau STIKOM Bali di Denpasar, Jumat 4 April 2014.

Dalam acara yang dihadiri Ketua STIKOM Bali Dadang Hermawan, kedua musisi unjuk kebolehan, memainkan alat musik gitar, yang dikombinasikan dengan perangkat teknologi telekomunikasi gadget.

Civitas akademika STIKOM Bali dan mahasiswa lainnya tampak antusias menyaksikan, bagaimana teknologi bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung kreativitas karya musisi.

Dadang dan mahasiswa lainnya bersemangat menanyakan, bagaimana proses kreatif seniman musik, sampai menemukan harmonisasi musik dengan menggunakan media teknologi seperti gadget.

Menurut Mr D, dia menciptakan karya satu jari tujuh gitar itu, lewat proses panjang selama dua tahun melakukan penelitian dan pengembangannya atau dalam bereksperimen.

“Teknologi telekomunikasi bukan hanya untuk berkomunikasi saja, tetapi bisa untuk aplikasi seni, jika diambil suara soudnnya atau efek suara,” jelasnya.

Dia juga memimpikan, suatu saat anak bangsa ini,bisa menciptakan suara atau musik yang bisa dishare dalam bentuk karya MP3.

Aplikasi teknologi dalam musik sebenarnya sudah cukup berkembang lama di luar negeri seperti karya-karya Jimy Hendrik, yang memadukan suara gadtet dengan gitar lewat konverter.

Ada juga, teknologi dikenal digital tone dan suatu saat dia yakin, produk-produk gitar akan dirancang seperti itu.

Teknologi baru musik itu, memungkinkan bagi mereka yang sudah berpergian cukup memakai handphone gadget bisa menikmati karya musik.

“Saya kembangkan gitar sebagai tools, karena anak sekarang tidak tertarik jika tidak ada sesuatu yang baru. Saya kenalkan main gitar dengan satu jari,” kata duta satwa liar untuk Pantai Jawa dan Jalak Bali.

Hal sama ditegaskan musisi dan penyanyi Balawan, sejak tahun 1997 sebenarnya dia sudah mulai mengaplikasikan teknologi dalam bermain musik.

“Cuma zaman itu belum ada youtube, orang belum aware perhatian saja,” katanya.

 

Digitalisasi musik, sebenarnya telah berkembang sudah 15 tahun lalu dan Indonesia dinilai sudah ketinggalan mengenalnya.

“Sedikit juga musisi di Bali yang mengaplikasikan itu karena kurangnya mendapat informasi dan kesempatan tampil ke publik,” tukasnya.

Karenanya, saat tampil di STIKOM Bali, Balawan ingin berbagi kisah, mendorong mahasiswa agar lebih bisa mengoptimalkan lagi peranan teknologi, untuk mendukung berbagai bidang termasuk industri musik.

“Kami ingin kenalkan, membuka wawasan mahasiswa agar terus berkarya, berinovasi, jangan hanya jadi penonton dan pembeli produk. Kita bisa menciptakan menjadi kreator,” demikian Balawan. (rma)

Berita Lainnya

Terkini