Joko Widodo dalam sebuah kesempatan di Denpasar (dok.KabarNusa) |
KabarNusa.com, Jakarta – Kalangan buruh yang selama ini dibela kaum marhaenis rupanya tidak memberikan dukungan penuh terhadap calon presiden yang diusung PDI Perjuangan Joko Widodo.
Dalam sebuah survei yang dirilis Sabang Merauke Institute (SMI), hasil cukup mengejutkan lantaran buruh sebagai kaum proletar lebih banyak tidak bersikap ketimbang mendukung mantan Wali Kota Solo itu.
Hasil wawancara terbuka, Jokowi hanya meraih suara 21,17 persen dengan posisi di peringkat kedua.
“Untuk tingkat teratas kaum buruh belum memilih sikap,” papar Direktur Eksekutif SMI, Perdana Wahyu Santosa dalam keterangan resminya di Jakarta Sabtu (5/4/2014).
Popularitas Capres Jokowi yang terus menanjak dalam beberapa survei, agaknya belum mampu mengubah sikap kaum buruh.
Hal itu terlihat dari survei SMI, yang memperlihatkan Jokowi hanya dipilih di bawah 30 persen saja.
Survei dilakukan Maret lalu dengan metode wawancara terbuka dan tertutup pada kelompok buruh manufaktur di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Fenomena tidak masuknya Jokowi menjadi pilihan utama buruh, di mata Ketua Dewan Direktur Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, karena kaum buruh merasa dikhianati oleh Jokowi.
“Salah satunya, sikap Jokowi yang tidak memberikan kenaikan upah minimun regional (UMR) wilayah Jakarta pada tahun lalu,” tutupnya sebagaimana dikutip POL. (nar)