Naiknya Enam Pengeluaran Ini Picu Inflasi di Denpasar

5 Januari 2016, 06:45 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar

Kabarnusa.com – Gejolak kenaikan harga dari enam kelompok pengeluaran masyarakat mulai harga makanan dan minuman hingga transportasi memicu terjadinya inflasi di Kota Denpasar, Bali pada bulan Desember 2015 sebesar 0,95 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar mengungkapkan, pada bulan Desember tahun lalu. inflasi sebesar 0,95 persen di Denpasar dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 119,58. Sedangkan, inflasi kumulatif dan inflasi dari tahun ke tahun (Desember 2015 terhadap Desember 2014) sebesar 2,70 persen.

“Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada enam kelompok pengeluaran,” ulasnya saat konferensi pers bulanan di kantor BPS Bali Renon, Denpasar, Senin 4 Desember 2016.

Dijelaskan, enam kelompok pengeluaran itu meliputi kelompok bahan makanan sebesar 2,72 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,26 persen, kelompok tranportasi, komunikasi dan jasa mencapai 0,16 persen.

Selain itu, kelompok kesehatan menyumbang 0,27 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bakar bakar sebesar 0,71 persen. Juga, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,03 persen.

“Sementara kelompok sandang mengalami deflasi sebesar 0,24 persen, “sambungnya.

Panusunan menambahkan, komponen inti atau core pada Desember 2015 memberikan sumbangan inflasi sebsar 0,29 persen, komponen yang diatur pemerintah sebesar 0,17 persen serta komponen bergejolak atau volatile sebesar 0,48 persen.

Untuk komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain, tarif listrik, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dagung aya ras, beras, minyak goreng, ikan kembung, jagung manis, sawi hijau,  bensin non subsidi dan emas perhiasan.

Diketahui dari laporan BPS Pusat dari 82 kota di Tanah Air yang mengalami inflasi, KOta Merauke mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,87 persen dan terendah di Cirebon sebesar 0,27 persen.

“Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, Kota Denpasar menempati urutan ke -42 dan 82 kota yang mengalami inflasi,” tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini