![]() |
Bahkan, jika Kepala Negara bersikeras mengekseskusi Andrew Chan, Rico siap menggantikan posisi Andrew Chan, untuk dihukum mati. |
Kabarnusa.com – Menjelang waktu ekseskusi terhadap dua terpidana mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dukungan dari kalangan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Denpasar (Kerobokan) terus disuarakan bahkan sampai ada yang siap dieksekusi mati untuk menggantikan hukuman anggota Bali Nine itu.
Para napi rame-rame menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, agar mempertimbangkan kembali rencana eksekusi mati kepada dua warga negara Australia itu.
Adalah Rico Richardo (33) salah seorang napi yang menumpahkan isi hatinya guna menyentuh nurani Wali Kota Solo itu.
Bahkan, jika Kepala Negara bersikeras mengekseskusi Andrew Chan, Rico siap menggantikan posisi Andrew Chan, untuk dihukum mati.
“Beliau (Andrew) sudah banyak melakukan tindakan yang menolong sesama narapidana, oleh karena itu, saya memohon presiden mempertimbangkan keputusan tersebut (eksekusi mati),” tulis Rico dalam surat yang beredar di kalangan wartawan, Minggu (8/2/2015).
Apa yang disampaikan Rico, murni atas keinginannya sendiri tanpa adanya paksaan atau tekanan pihak manapun.
Surat pernyataanya yang ditulisnya itu, tak lain guna memberi kesaksian betapa seorang Andrew Chan benar-benar telah berubah.
“Andrew telah banyak menolong kepada jiwa-jiwa yang tersesat termasuk saya,” sambungnya.
Karenanya, dia meminta Presiden JOkowi mempertimbangkan keputusan tersebut.
” Apabila Bapak Presiden Jokowi bersikeras dengan keputusan itu, Saya Rico Rchardo wNI asli bersedia menggantikan posisi Andrew Chan sebagai terpidana mati,” imbuhnya dalam tulisan bermeterai 6 ribu.
Kesiapan untuk ditembak matim juga disampaikan napi lainnya Martin Jamanuna yang mengaku sudah empat tahun sebagai warga binaan dan dekat dengan Andrew Chan.
“Dia (Andrew) orang yang baik, peduli rajin menolong orang lain, dia tidak main narkoba, setiap hari ke gereja mengajar kebaikan kepada teman-teman,” katanya memberi kesaksian.
Kepada presiden, dia berharap agar memberi pengampunan kepada anggota Bali Nine itu, dan tidak menjatuhkan eksekusi mati.
Di akhir suratnya, Martin menyampaikan kesungguhannya dalam sebuah catatan.
“Saya siap menggantikan Andrew Chan untuk dieksekusi jika diizinkan,” imbuhnya. (rhm)