NasDem Minta Aparat Gunakan Cara Non-Represif Hadapi Aksi Mahasiswa

27 September 2019, 06:06 WIB
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh/istimewa

Jakarta – Partai NasDem meminta aparat menggunakan cara-cara non represif dalam menghadapi aksi mahasiswa agar tidak sampai jatuh korban seperti di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 26 September 2019.

Atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi mahasiswa itu, Partai NasDem menyampaikan keprihatinan dan duka cita yang mendalam.

Untuk itu, Partai NasDem berharap pihak berwenang mampu mengusut hingga tuntas penyebab meninggalnya Immawan Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, dalam aksi tersebut, demi terpenuhinya rasa keadilan.

“Partai NasDem mengimbau agar aparat keamanan senantiasa menggunakan cara-cara non represif dalam menghadapi dan mengamankan jalannya aksi mahasiswa, tanpa mengabaikan sikap tegas terhadap pelanggaran yang terjadi,” harap Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Darma Paloh dalam siaran pers diterima Kabarnusa.com.

Ditegaskan Surya, NasDem menyatakan bersimpati atas perjuangan mahasiswa karena hal tersebut merupakan cerminan kehidupan demokrasi yang baik. Kesadaran mahasiswa untuk turun ke jalan mencerminkan bahwa kalangan kampus peduli dan kritis terhadap dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara.

“NasDem menyerukan semua pihak untuk menahan diri, karena pada dasarnya apa-apa yang menjadi tuntutan yang selama empat hari ini disuarakan oleh mahasiswa telah didengar dan diapresiasi, baik oleh DPR maupun Presiden Jokowi,” kata Surya menegaskan.

Beberapa RUU yang digugat telah ditunda pembahasannya kembali oleh para anggota DPR periode yang baru. Hal-hal yang menjadi materi tuntutan dari mahasiswa adalah sesuatu yang memang menjadi bahan diperdebatkan baik di ruang formal maupun ruang publik.

“Ia bukanlah sesuatu yang mencerminkan bahwa negara ini berada dalam keadaan krisis, baik krisis ekonomi maupun politik,” sambungnya.

Surya kembali menegaskan himbauan Partai NasDem kepada semua pihak untuk mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan kelompok apalagi perorangan. “Hindari perpecahan dan tindakan yang akan merugikan kepentingan umum,” demikian Surya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini