BULELENG – Pihak Angkasa Pura I (Persero) tidak sanggup sendirian untuk membangun bandara baru di Kabupaten Buleleng sehingga diusulkan untuk melibatkan mitra bisnis dari pihak ketiga. Wacana pembangunan bandara di Buleleng, yang terus digaungkan Pemerintah Provinsi Bali hingga kini belum jelas kelanjutannya.
Bahkan operator air port Angkasa Pura I yang mengelola Bandara Ngurah Rai, belum pernah dilibatkan dalam pembahasan rencana mega proyek bandara di bumi panji sakti. Corporate Secretary PT. Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha mengaku, belum pernah dari pihak Provinsi Bali meminta pertimbangan dangan pihak Angkasa Pura I terkait pembangunan bandara di Buleleng.
“Ini proyek yang sangat luar biasa. Dengan pembangunan di atas laut. Setidaknya secara teknis kami juga dilibatkan koordinasi. Tapi jujur, kami tidak tahu tentang ini dan seperti apa pelaksanaannya,” aku Nugraha, Selasa (21/10) di sela seminar Airport Council International (ACI) di Nusa Dua, Selasa (21/10/14).
Menurutnya, membangun Bandara di atas laut utara Pulau Bali dinilai terlalu tergesa-gesa, bahkan sampai saat ini pihaknya tidak pernah dilibatkan untuk koordinasi. Pihaknya baru mendengar dari media bahwa pembangunan proyek tersebut sudah ada rencana dengan isvestor asing.
“Kalau tidak salah pelaksanaannya tahun 2018,” sebutnya. Kendati begitu, jika nantinya AP I diminta menangani bandara Buleleng, tetap pihaknya membuka pintu ke arah sana. Hanya saja, dipastikan, AP I tidak akan sendirian karena invesastinya cukup besar sehingga pilihannya dengan menggandeng investor atau mitra bisnis lainnya.
“Untuk membangun bandara saja investasinya bisa mencapai Rp7 Triliun,” sambungnya. Dia mencontohkan, pemindahan bandara di Adisucipto Yogyakarta ke Kabupaten Kulonprogo, membutuhkan waktu yang lama dan melibatkan beberapa investor mitra bisnis.
Yang juga mesti dipertimbangkan nantinya menyangkut daya dukung infrastruktur jalan sekitar bandara, siapa nanti yang akan menyediakan apakah pemerintah atau swasta. Sebab, akses jalan yang baik menjadi prasyarat utama pembangunan bandara. Demikian juga dengan pembebasan lahan, harus dipikirkan karena akan memakan lahan yang cukup luas. (rma)