Kabarnusa.com – Bertahun-tahun I Made Kikik seorang nelayan di sekitar Pantai Saba Kabupaten Gianyar, Bali berjuang menyelamatkan satwa langka penyu dengan membuat penangkaran.
Lewat Kelompok Konservasi Penyu Bali Saba Asri (KKPBSA) sebuah kelompok konservasi penyu swadaya dari masyarakat setempat yang dirintisnya, Kikik terus menyelamatkan satwa dari kepunahan.
KKPBSA dibentuk Kikik pada tahun 2007 hanya bermodalkan semangat dan kepedulian terhadap biota laut terutama penyu.
Segala sesuatunya saat itu dilakukan d irumahnya sendiri tanpa bantuan dari siapapun.
Dia mengajak beberapa teman dan kerabat di lingkungan banjar Saba bergabung.
“Sampai saat ini, ada delapan orang yang aktif didalam kelompok,” katanya kepada awak media, belum lama ini.
Meski tanpa digaji, mereka mendedikasikan tenaga dan waktu disela-sela kesibukan sehari-hari sebagai nelayan dan petani.
Sedikit demi sedikit bantuan datang sehinga mereka mampu membuat penangkaran sederhana di tepi Pantai Saba.
Kondisi penangkaran masih perlu banyak bantuan untuk biaya operasional sehari-hari terutama makanan buat tukik yang kadang saling makan satu sama lain karena kelaparan.
“Mereka sangat memerlukan bantuan kita semua mengingat project ini tidak ada penghasilan sama sekali dan hanya menghandalkan kemurahan hati donatur yang mau melepaskan tukik dan memberi sumbangan,” kata seorang pegiat dari BlissfulBali
Padahal mereka adalah para nelayan dan petani desa. Untuk biaya makan tukik, listrik, pembelian telur penyu dari warga.
Karenanya, bagi siapa saja yang mau datang secara individu, keluarga atau bersama kelompok kapan saja karena tukik siap lepas tersedia setiap waktu.
“Silakan ke lokasi yang hanya 15 menit dari Tohpati Denpasar mengikuti jalan Bypass Bagus Mantra,” imbuhnya. (gek)