Bangli – Bali tak hanya memiliki pahlawan heroik I Gusti Ngurah Rai yang terkenal dengan perang Puputan Margarana pada 20 November tahun 1946, masih banyak pahlawan lainnya. Lantaran semua pejuang gugur dalam beberapa pertempuran mempertahankan kemerdekaan sehingga akhirnya Bali tak memiliki satupun pahlawan berpangkat Jenderal.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik, mengakui selama ini banyak pertanyaan dialamatkan ke Bali, kenapa di awal-awal kepemimpinan Presiden Soeharto masa orde baru, tidak ada perwira tinggi atau jenderal dari Bali.
Padahal, daerah atau provinsi lainnya di Tanah Air, muncul jenderal-jenderal yang merupakan bekas pejuang atau tentara pelajar TP.
“Jawabannya, ketemu bulan lalu ketika saya mendampingi Presiden SBY mengunjungi Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan, ” jelas Jero saat tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kapten Mudita di Bangli, Senin 7 April 2014.
Saat berziarah di pusara makam pahlawan itulah, sambung Jero, ternyata perang-perang di Bali yang dikenal dengan puputan atau sampai titik darah penghabisan banyak pejuang yang mati.
Dari deretan nama-nama di pusara makam pahlawan yang gugur di puputan Margarana, Puputan Badung dan lainnya, ternyata berpangkat perwira menengah dan pertama.
Pahlawan I Gusti Ngurah Rai ketika gugur berpangkat letnan kolonel. Demikian juga, pahlawan lainnya, semua berpangkat seperti kapten, letnan satu dan seterusnya.
“Semua pejuang di Bali gugur karena perang puputan. Seperti di sini kita lihat Kapten mudita turut gugur,” imbuhnya.
Lantaran, semua pejuang berpangkat, Letkol dan seterusnya gugur, sehingga begitu perang usai, tidak ada lagi yang tersisa.
Berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, tidak semua pejuang ikut gugur, sehingga mereka akhirnya bisa meraih gelar pangkat jenderal berbintang,
Hal itulah, kata Jero yang membedakan perjuangan pahlawan di Bali dengan daerah lainnya.
“Makanya, jangan menyesali, kok dari Bali tidak ada jenderal ya dahulu. Itu karena semua pahlawan gugur. Kalau ada yang masih hidup. pastilah kita punya jenderal,” tegas Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat itu.
Setelah masa berikutnya, barulah banyak muncul jenderal asal Bali baik dari kepolisian dan TNI. ***