Gereja Katedral Denpasar (Kabarnusa) |
Kabarnusa.com, Jakarta – Warga ormas terbesar Nahdlatul Ulama (NU boleh mengucapkan selamat hari Natal kepada pemeluk kristiani dengan syarat tetap mengakui Isa sebagai adalah seorang Nabi utusan Allah.
Menanggapi kontroversi seputar boleh atau tidaknya umat muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani, Nahdalatul Ulama (NU) pun angkat bicara
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengatakan, pihaknya tidak mempermasalahkan jika ada warga NU mengucapan selamat Natal kepada kaum Kristiani.
“Namun dengan syarat, tetap mengakui Isa sebagai adalah seorang Nabi utusan Allah SWT, bukan yang lainnya,” tegasnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (24/12/2013).
Dia menegaskan, dibolehkannya mengucapkan selamat natal dengan batasan sepanjang umat Islam meyakini Nabi Isa sebagai Nabiullah (Nabi Allah).
“Dalam hal muamalah, mengucapkan selamat Natal itu tidak apa-apa,” katanya.
Pendapatnya itu kemudian diperkuat dengan satu ayat di Al-Qur’an Surat Maryam ayat 30.
“Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi.” ulasnya.
Marsudi mengatakan faktanya, Allah menciptakan agama yang berbeda-beda.
Hanya saja, sambung dia bahwa dalam Firman Allah dengan tegas menyampaikan “lakum dinukum wa liya din” yang artinya untukmu agamamu dan untukkulah agamaku. (pur)