Ilustrasi |
Kabarnusa.com, Denpasar – Optimisme Hartoyo Jabaruddin seorang tukang sol sepatu di Denpasar ini patut diapresiasi lantaran dengan penghasilan Rp50 Ribu perhari, dia siap bertarung di Pemilu 2014 untuk menjadi wakil rakyat.
Seolah ingin mematahkan mitos bahwa sesorang yang ingin maju sebagai wakil rakyat tidak selalu harus berkantung tebal. Jabaruddin menjadi bukti betapa kesungguhan dan otmisme itu bisa mengalahkan segala rintangan.
Pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, 5 Agustus 1973 itu percaya diri, maju bersaing dengan caleg lainnya yang bertabur uang.
Bapak dua anak itu, maju menjadi caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Periode 2014-2019 di Dapil Denpasar Timur, dengan nomor urut 9.
“Uang memang diperlukan tapi itu nomor dua. kita memiliki kekerabatan sosial yang kuat, itu modal utama,” katanya kepada wartawan di Denpasar, Rabu 8 Januarai 2014.
Langkahnya maju tak lain juga atas dorongan temen-temennya di PKS.
“Itu amanah dari Tuhan, dan masyarakat,” tandasnya lagi.
Amanah itu, harus dilaksanakan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab kepada masyarakat.
Tentang bagaimana kehidupannya sehari-hari termasuk urusan pendapatan, dia mengaku dalam sehari, hanya mampu mengumpulkan Rp50 ribu sampai Rp100 ribu dengan menjual jasa sol sepatu.
“Modal saya investasi sosial, selama 15 membesarkan PKS, melakukan yang bermanfaat untuk masyarakat,” tuturnya.
Setiap hajatan pemilu, selalu aktif menggalang dukungan untuk mendongkrak suara caleg-caleg di kantong-kantong suara muslim
“Jika nanti terpilih, artinya saya dipilih oleh Tuhan dan masyarakat. Tinggal menjalaninya sebaik-baiknya,” ucapnya.
Meskipun ke depan, terpilih atau tidak sebagai wakil rakyat, tetap akan berbuat baik dan bermanfaat untuk masyarakat.
Menjalani hidup termasuk proses pencalegannya dilakoninya seperti air mengalir. Proses pencalegannya disandarkan kepada masyarakat, Tuhan dan dirinya sendiri.
“”Itu bekal saya yang paling utama,” papar dia.
Modal sosial kelak akan dapat digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat.
“Kesulitan akan akan dimudahkan, pasti selalu ada jalan ke luar. Lain halnya kalau sudah tidak baik,” tutupnya. (kto)