Denpasar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali telah resmi meluncurkan Modul Ajar Literasi Keuangan yang dikhususkan bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) di wilayah Bali.
Peluncuran ini merupakan kolaborasi OJK bersama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMA Provinsi Bali, dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Ekonomi Provinsi Bali.
Modul Ajar ini diluncurkan pada Selasa (7/10) di Kantor OJK Provinsi Bali dan akan mulai diterapkan pada semester dua tahun ajaran 2025/2026 dengan alokasi waktu 16 jam mata pelajaran.
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menyatakan, Modul Ajar ini bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan secara merata bagi seluruh civitas akademik, baik di wilayah perkotaan maupun daerah terpencil di Bali.
“Modul Ajar Literasi Keuangan ini diharapkan dapat mewujudkan generasi muda yang mampu mengelola keuangan dengan bijak,” ujar Kristrianti.
Ia menambahkan, pemahaman ini tidak hanya bermanfaat secara pribadi, tetapi juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, yang pada akhirnya mendukung terwujudnya Indonesia Emas.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, melalui Kepala Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Disdikpora Provinsi Bali, I Putu Agus Indrajaya, menyambut baik inisiatif ini.
Menurutnya, penyusunan Modul Ajar ini menjadi “tonggak sejarah baru” dalam pendidikan di Bali untuk mewujudkan generasi muda dengan literasi keuangan yang baik dan merata.
Mengingat jumlah pelajar di Bali mencapai 902.437 orang (20,23 persen dari total penduduk), peningkatan literasi keuangan di kalangan pelajar merupakan prioritas bersama karena pemahaman keuangan dianggap sebagai essential life skill yang wajib dimiliki sejak dini.
Modul Ajar Literasi Keuangan ini mencakup materi-materi kunci yang esensial bagi pemahaman sektor jasa keuangan, meliputi:
Tugas dan fungsi OJK dalam mengatur, mengawasi, dan melindungi konsumen.
Pengenalan industri jasa keuangan, termasuk produk dan karakteristiknya.
Mekanisme perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Pentingnya waspada terhadap kejahatan di sektor jasa keuangan.
Panduan penggunaan platform pembelajaran literasi keuangan OJK: www.lmsku.ojk.go.id.
Acara peluncuran dilaksanakan secara hybrid dan dihadiri oleh total 196 Kepala Sekolah SMA dan MA, serta 196 perwakilan Guru Ekonomi dari seluruh Bali.
Selain peluncuran modul, kegiatan juga diisi dengan edukasi mengenai Investasi di Pasar Modal oleh Bursa Efek Indonesia dan Literasi Keuangan Pinjaman Daring oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI). ***