OJK Berencana Survei Ulang Tingkat Literasi Keuangan di Bali

10 Juni 2015, 06:38 WIB
Untuk itu, kata Zukmi Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Bali telah merancang sebuah
survei ulang guna mengetahui tingkat literasi keuangan masyarakat yang
sebenarnya saat ini.

Kabarnusa.com – Jika mengacu survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat 2013 masyarakat di Bali belum melek literasi keuangan sehingga perlu dilakukan survei ulang tingkat literasi di Pulau Dewata.

Untuk itu, Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Bali telah merancang sebuah survei ulang guna mengetahui tingkat literasi keuangan masyarakat yang sebenarnya saat ini.

Diketahui, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pusat pada 2013 dengan sampel sekitar 400 orang responden menunjukkan tingkat literasi di Bali hanya 19,5%, lebih rendah dari nasional 22%.

‎”Saya usulkan lakukan survei ulang. Apalagi kami sudah melakukan sosialisasi, kalau perkiraan dengan sample lebih banyak saya optimistis tingkat literasi di sini bisa 40%,” ujar Ketua OJK Bali Zulmi di sela Seminar Internasional Literasi Keuangan di Hotel Sofitel Nusa Dua, Bali, Selasa (9/6/2015).

Kata Zulmi, hasil survei dua tahun lalu ‎sudah tidak mencerminkan kondisi sebenarnya.

Mengingat, di Bali sebagian besar masyarakat terbilang melek literasi keuangan, karena dari tingkat desa sudah mengenal lembaga perkreditan desa (LPD).

Direncanakan, survei akan meliputi sejauh apa masyarakat mengetahui lembaga keuangan dan apakah sudah pahaam menggunakan produk jasa keuangan seperti asuransi, tabungan serta reksadana.

“Kami belum tentukan pelaksanaan survei karena masih harus menunggu persetujuan dari OJK Pusat,” imbuhnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini