![]() |
ilustrasi |
Kabarnusa.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggagas gerakan gerakan kampanye keuangan syariah nasional bertajuk “Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS) guna meningkatkan pemahaman dan penggunaan produk dan layanan keuangan syariah di masyarakat.
Gerakan itu mendapat dukungan Presiden RI Joko Widodo yang meresmikan gerakan kampanye ACKS dilakukan di arena Pasar Rakyat Syariah yang digelar OJK di Parkir Selatan Senayan Jakarta, Minggu 14 Juni 2015.
Hadir dalam acara itu jajaran Anggota Dewan Komisioner OJK, para menteri Kabinet Kerja dan para pelaku industri jasa keuangan syariah.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam mengatakan, sistem keuangan syariah telah berkembang pesat selama dua dasa warsa sejak kelahiran bank syariah pertama di Tanah Air.
Bahkan tidak hanya sebatas perbankan syariah, tetapi melingkupi juga industri keuangan non-bank syariah seperti asuransi syariah, dana pensiun syariah, perusahaan pembiayaan syariah, obligasi syariah (sukuk), reksadana syariah, dan aktivitas pasar modal syariah lainnya.
Sistem syariah juga telah merambah sektor riil dengan hadirnya beberapa jenis usaha syariah yang mencakup makanan dan obat-obatan halal, Islamic fashion, dan bahkan pariwisata syariah.
OJK bersama dengan stakeholders keuangan syariah mendorong dilaksanakan Kampanye Nasional Aku Cinta Keuangan Syariah yang bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif seluruh stakeholders ekonomi.
Juga, keuangan syariah untuk memahami dan mencintai produk serta aktivitas keuangan syariah guna mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah sehingga dapat berkontribusi mendorong kemajuan perekonomian.
“Selaian itu, untuk mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi nasional dan daerah, yang tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas,” katanya.
Presiden Joko Widodo menyambut penyelenggaraan Kampanye Nasional Aku Cinta Keuangan Syariah yang dimotori oleh OJK.
Hal itu, sebagai salah satu upaya untuk mensosialisasikan dan mengedukasi ekonomi-keuangan syariah kepada setiap lapisan masyarakat sehingga dapat mengerti dasar pemikiran dan peluang manfaat dari layanan jasa keuangan syariah.
Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi menjadi pusat perkembangan keuangan syariah global mengingat jumlah pelaku dan aktifitas keuangan syariah yang sudah cukup besar. (rhm)