OJK Kebut ‘Jutaan Pahlawan Devisa’ Cerdas Finansial: Remitansi Rp263 T Jadi Pendorong Ekonomi Nasional!

Bertepatan dengan Hari Pahlawan, OJK, bersama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), dan Bank Indonesia (BI), resmi meluncurkan Buku Saku Literasi Keuangan

11 November 2025, 08:05 WIB

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bergerak cepat memperkuat literasi keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang kini diakui sebagai salah satu segmen kunci dalam mendongkrak perekonomian nasional.

Bertepatan dengan Hari Pahlawan, OJK, bersama Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), dan Bank Indonesia (BI), resmi meluncurkan Buku Saku Literasi Keuangan bertajuk “PMI Cerdas Finansial, Menuju Indonesia Maju.”

Peluncuran ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis untuk mengamankan dan memaksimalkan potensi ekonomi dari para “Pahlawan Devisa.”

Potensi Ratusan Triliun dan Peluang Industri Keuangan

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menegaskan bahwa kontribusi PMI adalah vital.

“Kita memilih hari yang sakral ini, Hari Pahlawan, karena mas, mbak semua adalah para pahlawan devisa di negara kita. Mereka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memberikan harapan hidup bagi keluarga,” ujar Friderica, penuh semangat.

Sorotan utama tertuju pada daya ungkit ekonomi yang masif: lebih dari 3,9 juta PMI mengirimkan remitansi dengan nilai fantastis, mencapai Rp251–263 triliun pada tahun 2024.

Angka ini setara dengan 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, di mana setiap pekerja rata-rata mentransfer sekitar Rp5,3 juta per bulan ke tanah air.

“Arus remitansi yang mencapai lebih dari Rp250 triliun per tahun ini membuka peluang besar bagi seluruh industri jasa keuangan nasional, baik perbankan, pegadaian, asuransi, maupun lembaga keuangan mikro,” lanjut Friderica.

Dia menekankan adanya tanggung jawab kolektif untuk membekali PMI agar mampu melakukan inklusi dan pengelolaan keuangan yang baik.

Perisai Digital dan Kemandirian Finansial

Peluncuran buku saku ini merupakan langkah konkret OJK untuk melindungi PMI dari risiko keuangan dan penipuan di era digital, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola pendapatan.

Menteri KP2MI, Mukhtarudin, mengapresiasi sinergi ini, menegaskan pentingnya edukasi untuk menghindari kerugian.

“Data diri dan rekening jangan sembarangan dikasihkan. Banyak kasus PMI rekeningnya digunakan untuk menipu,” tegas Mukhtarudin.

OJK berkomitmen untuk mengintegrasikan program edukasi keuangan ini dengan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) dan memperluas jangkauan ke seluruh daerah kantong pekerja migran.

Tujuannya jelas: pemberdayaan PMI bukan hanya soal pelindungan, tetapi tentang membangun kemandirian finansial untuk masa depan yang lebih sejahtera, yang pada akhirnya akan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia.***

Berita Lainnya

Terkini