OJK Minta Masyarakat Waspadai Investasi dengan Imbal Hasil Tinggi

25 Mei 2015, 06:32 WIB
Zulmi melanjutkan, jika ada pihak-pihak yang memberikan janji atau
penawaran imbal hasil yang cukup tinggi dalam investasi, masyarakat
jangan sampai tergoda.

Kabarnusa.com – Investasi kini menjadi peluang bisnis menggiurkan namun masyarakat diingatkan agar jangan sampai mudah tergoda apalagi dengan investasi yang menjanjikan imbal hasil yang fantastis.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Provinsi Bali Zulmi menyatakan, mereka yang akan berinvestasi, harus mengetahui benar, hendak kemana uangnya diinvestasikan.

Apalagi, banyak contoh investasi cukup memberikan iming-iming imbal hasil menggiurkan namun berujung penipuan yang akhirnya merugikan. Mereka harus kehilangan uang seperti kasus di Bali yakni Koperasi Karangasem Membangun.

“Dalam kondisi seperti inilah, kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada, berhati-hati terhadap tawaran investasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” tegas Zulmi dalam Workshop dan Acara Kebersamaan bersama jajaran KOJK Bali di Karangasem 23-24 Mei 2015.

Zulmi melanjutkan, jika ada pihak-pihak yang memberikan janji atau penawaran imbal hasil yang cukup tinggi dalam investasi, masyarakat jangan sampai tergoda.

Untuk itu, jika ada tawaran menggiurkan, hendaknya waspada dan bersikap kritis, apakah dibalik penawaran yang ‘wah’ itu ada risiko yang tinggi pula. Bukan tidak mungkin, nasabah masyarakat akan menjadi korban oleh ulah penipuan oknum tak bertanggungjawab itu.

Diungkapkannya, belum lama ini ada informasi yang diterimanya, ada investasi yang menggalang para guru di Bali untuk menyetor dana ke orang-orang tertentu.

“Ini yang masih kami pantau terus, jangan sampai mereka dirugikan, sebab banyak kasus-kasus investasi yang tidak bertanggungjawab di Bali,” sambungnya dalam acara yang dihadiri 24 media cetak dan online dan elektronik di Bali itu.

Diakui pria kelahiran Jambi, itu, masyarakat acapkali mudah tergiur adanya imbal hasil cukup tinggi di mana secara logika tidak masuk akal misalnya keuntungan 20-30 persen.

Pertanyaanya, di mana ada industei seperti jasa keuangan bisa memberikan imbal hasil sebesar itu.

Pihaknya terus memantau, berbagai jenis investasi yang digalang masyarakat di Bali. Hanya saja, dia enggan memberikan informasi lebih jauh investasi mana saja yang terindikasi kurang baik atau dalam pemantauannya.

“Sedang kami, pantau, upaya oknum-oknum tertentu yang menghimpun dana masyarakat termasuk guru-guru dengan tawaran tinggi, di mana mereka menitipkan dananya pada orang tertentu yang bertindak selaku agen di pasar modal,” sambungnya.

Beragam modus dan cara dilakukan pihak tak bertanggungjawab yang memberikan iming-iming menggiurkan seperti mendekati para tokoh masyarakat atau orang-orang berpengaruh.

“Biasanya mereka ini, mendekati orang yang punya pengaruh, sehingga orang berpengaruh itu tertarik berinvestasi kemudian diberikan imbal hasil yang dijanjikan,” imbuh Zulmi.

Begitu, orang-orang berpengaruh bergabung di investasi tersebut, makan akan lebih mudah untuk diikuti oleh orang-orang di belakangnya, dengan harapan mendapat imbal hasil yang dijanjikan.

Karenanya, Zulmi berharap masyarakat benar-benar waspada sebelum menamankan uangnya untuk berinvetasi.

Jika ada yang belum mengetahui atau ragu dengan suatu investasi, diminta untuk menanyakan segala hal berkaitan investasi, bisa juga menanyakan ke OJK Bali yang siap memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini