|
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam dialog OJK dengan pimpinan perbankan yang dilakukan secara fisik dan virtual di Kantor OJK/ist, |
Jakarta – Guna mendorong pemulihan ekonomi atas dampak pandemi Covid-19
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meminta industri perbankan untuk
meningkatkan pertumbuhan kredit khususnya ke sektor UMKM dan konsumsi.
OJK juga mendukung kebijakan Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan sektor
otomotif dengan penurunan PPNBM kendaraan bermotor melalui berbagai ketentuan
yang bisa dikeluarkan OJK seperti penurunan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
(ATMR) dan penetapan uang muka kredit kendaraan bermotor.
Wimboh menyampaikan itu, dalam acara dialog OJK dengan pimpinan perbankan yang
dilakukan secara fisik dan virtual di Kantor OJK, Selasa 16 eabruari 2021.
“Kita harus fokus, UMKM jadi prioritas, karena sektor itu bisa didorong dalam
jangka pendek khususnya di daerah karena pertumbuhan ini bukan saja di kota
tapi di daerah,” kata Wimboh.
Menurutnya, pemulihan sektor UMKM sejalan dengan upaya Pemerintah yang sudah
memberikan kebijakan stimulus dengan memberikan subsidi bunga dan penjaminan
kredit bagi UMKM.
Selain kebijakan restrukturisasi kredit yang sudah diperpanjang, OJK juga akan
menyesuaikan kebijakan di sektor kendaraan bermotor dan properti yang
diharapkan bisa mendorong permintaan masyarakat sehingga industri manufaktur
kembali pulih dan permintaan kredit kembali meningkat.
“Kita dorong sektor konsumsi agar permintaan masyarakat meningkat sehingga
bisa mendorong industri manufaktur bisa bangkit, sambil menunggu aktifitas
sosial masyarakat kembali normal,” katanya.
Pihaknya juga meminta industri perbankan mempercepat penyaluran kredit pada
kwartal pertama tahun ini melanjutkan tren pertumbuhan kredit yang mulai
membaik pada kwartal empat tahun 2020.
Menurutnya, OJK akan terus mengawal upaya perbankan menyalurkan kredit sesuai
rencana bisnis bank (RBB) yang disampaikan ke OJK sebesar 7,13 persen pada
2021.
“Pertumbuhan kredit di RBB 7,13 persen. Kami berikan arahan ke masyarakat
menjadi sekitar 7,5 persen plus minus 1. Itu jadi acuan kita bersama dan kita
akan sering bertemu membahas rencana bisnis ini. Kami bersama pemerintah terus
mengkaji kebijakan apa lagi yang bisa dilakukan,” kata Wimboh.
Ketua Himbara Sunarso menyambut baik kebijakan OJK di masa pandemi khususnya
restrukturisasi kredit yang sudah diperpanjang hingga Maret 2022 serta
diperbolehkannya debitur melakukan restukturisasi ulang dalam jangka waktu
tersebut.
“Policy respon ini sangat tepat. Kami menyambut baik,” katanya. Dirut BRI itu
juga mengatakan kondisi di industri perbankan masih cukup baik untuk mendorong
pemulihan ekonomi.
Sedangkan Dirut BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan optimistis kondisi
perekonomian nasional akan membaik mengingat pada kwartal empat 2020 kredit
perbankan sudah positif dan diharapkan pada tahun ini semakin tumbuh dengan
adanya vaksin Covid 19.
Menurutnya, kebijakan pemerintah menurunkan PPNBM kendaraan bermotor sudah
sejalan dengan kebijakan restrukturisasi kredit yang dikeluarkan OJK dan
sangat membantu industri perbankan.
Wimboh menyatakan akan mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi perhatian
para bankir seperti penyediaan platform marketplace, pemanfaatan usance letter
of credit (L/C).
Kemudian, berbagai insentif untuk menggairahkan sektor properti, peningkatan
peran perbankan swasta dalam PEN termasuk komunikasi relaksasi beberapa
ketentuan dan menyampaikan kepada Pemerintah mengenai kemungkinan keringanan
pajak dalam kurun waktu sementara.
Hadir secara fisik dalam dialog itu Dirut BRI Sunarso, Dirut Bank Mandiri
Darmawan Junaidi, Dirut BNI Royke Tumilaar, Plt Dirut BTN Nixon L.P
Napitupulu, Dirut Bank Shinhan Indonesia Hwang Dae Geu, Dirut Bank Danamon
Yasushi Itagaki, Dirut Citibank Indonenesia Batara Sianturi, Dirut BCA Jahja
Setiaatmadja, Dirut Bank CIMB Tigor M. Siahaan, Dirut Bank Syariah Indonesia
Hery Gunardi dan Dirut Bank DKI Zainuddin Mappa. (rhm)