DENPASAR – Snack keripik menjadi makanan ringan yang banyak digemari masyarakat namun keripik dengan bahan baku ikan salmon dan telur asin tentunya masih asing bahkan belum ada ditemukan di Bali sebagai daerah tujuan wisata dunia.
Lukito seorang pengusaha kuliner ini bisa membuktikan keripik ikan salmon racikannya bisa menjadi alternatif tanda mata jika Anda kebetulan plesiran ke Pulau Dewata.
Selama ini, wisatawan ke Bali, mengenal snack atau oleh-oleh makanan ringan seperti pie susu atau camilan pia. Padahal, ada satu lagi oleh-oleh yang bisa didapatkan jika datang ke Bali yakni keripik ikan salmon produk Tonie & Co yang disebut-sebut baru pertama kali ada di Bali.
“Kalu pia atau pie susu sudah biasa, saya ingin membuat sesuau yang belum ada di Bali, apalagi bahan bakunya tersedia ikan salmon dan telur asin,” katanya ditemui belum lama ini.
Biasanya, ikan salmon atau telur asin bisa dimakan langsung sebagai lauk namun dia mencoba mengkombinasikan kedua makanan itu. Kemudian, diraciklah dua makanan itu dengan tambahan bumbu secukupnya, ternyaa menghasilkan rasa yang cukup enak.
“Sampai saat ini, saya bisa klaim keripik makanan ringan ini baru ada di Bali,” tukas pengusaha restoran ini.
Dengan olahan bumbu telur asinnya, dia bisa mengolah keripik bercita rasa mewah khas camilan yang membuat ketagihan. Keripik ini bisa dimakan langsung sebagai camilan namun juga bisa sebagai lauk.
“Langsung dipakai makan dengan nasi panas, enak sekali, tanpa harus ditambahi apa-apa” imbuh dia.
Dijelaskan, pembuatan keripik ikan salmon ini tidak terlalu sulit. Selain bahannya mudah didapat juga prosesnya sederhana. Cukup diproses dengan marinet untuk mengilangkan bau amis, kemudian tekstur empuk dan hasilna crispy.
Sampai saat ini, dirinya sudah menghasilkan empat varian terdiri dua jenis ikan yakni kulit dan dan daging salmon. Kemudian, dua produk lainnya yakni bayam dan kentang. Makanan ringan olahannya dibandrol antara Rp50 sampai Rp100 ribu.
Diakuinnya, keripik ini belum terlalu luas penjualanya, masih mengandalkan pertemanan sebatas dari mulut ke mulut. Selain itu, juga dijual di dua restoran yang dikelola Lukito di wilayah Kuta.
Untuk menghasilkan rasa enak, pihaknya juga telah melakukan beberapa riset dan dia menjamin produk ini tidak pakai bahan pengawet. Diharapkan, nantinya bisa menjadi oleh-oleh khas Bali selain oleh-oleh makanan ringan yang sudah ada selama ini. (rhm)