Omzet Merosot, Pedagang Diharapkan Proaktif Tawarkan Barang Melalui Medsos

12 November 2020, 15:00 WIB
Calon Wali Kota/ Denpasar periode 2021-2025, Gede Ngurah Ambara Putra
membagikan masker kepada pedagang Pasar Anggabaya, Denpasar Timur/ist.

Denpasar – Dampak pandemi Covid-19 yang memukul omzert usaha para
pedagang haris menjadikan mereka lebih proaktif dalam menawarkan barangnya
lewat media sosial.

Pasasangan Calon (Paslon) Wali Kota/Wakil Wali Kota Denpasar periode
2021-2025, Nomor Urut 2 Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara
( Paslon AMERTA) kembali hadir dalam gerudug pasar, Kamis (12/11/2020).

Amerta mendatangi Pasar Tambau, Desa Penatih dan Pasar Anggabaya, Paslon
AMERTA ini disambut hangat masyarakat. Saat turun ke pasar, AMERTA ini
mendengarkan keluhan dan aspirasi masyarakat, khususnya para pedagang.

Ngurah Ambara mengatakan, pihaknya harus turun ke pasar-pasar untuk menyerap
aspirasi masyarakat dan pedagang kecil sebagai bahan kajian apa yang menjadi
masalah perekonomian dan mencarikan solusi agar roda ekonomi bisa berputar
saat pandemi Covid maupun setelah situasi kembali normal.

Soal keluhan para pedagang yang pendapatannya turun akibat daya beli
masyarakat pada saat pandemi Covid-19 ini turun sekitar 70%.

Kata dia, harus dicarikan solusi terutama melalui penerapan E-marketing dan
digitalisasi sehingga pedagang lebih proaktif dalam menawarkan barangnya lewat
media sosial.

“Sehingga tidak terpaku pada penjualan melalui lapak-lapak mereka di pasar
tradisional,” Ambara menambahkan. Dengan diterapkannya sistem digitalisasi ,
menurut dia lambat laun dari kondisi pasar yang sepi agar terus bergairah
untuk meningkatkan omzet para pedagang.

Jika dipercaya masyarakat memimpin Kota Denpasar,pihaknya akan terus mendorong
melalui pemberian stimulus kepada pedagang di sektor UMKM. Karena kelompok
usaha inilah yang masih bisa bertahan disituasi pandemi ini.

“Kehadiran pemerintah dalam memberikan stimulus di sektor ini dimaksudkan agar
UMKM bisa sehat. Tentunya dengan pemberian stimulus diharapkan omzet para
pedagang lebih meningkat,” tandasnya.

Soal penilaan program Amerta dikatakan muluk-muluk, menurut Ambara bahwa apa
yang tertuang dalam visi misi itu merupakan hasil kajian dan bisa
diimplementasikan nantinya.

Disebutkan, bantuan yang bisa dikucurukan untuk kelahiran Rp 1 juta, meninggal
10 juta dan memberikan subsidi kepada masyarakat kurang mampu, pemuka agama,
petani, nelayan dan pedagang pasar.

Guna mewujudkan keinginan masyarakat, menurut Paslon AMERTA tidak ada cara
lain selain menggunakan hak pilihnya dengan mendatangi TPT-TPS pada tanggal 9
Desember 2020 dalam pemilihan serentak, khususnya Pemilihan Wali Kota
Denpasar. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini