Optimalkan Buah Lokal, WHDI Lombakan Gebogan

30 Januari 2015, 13:02 WIB

Kabarnusa.com – Dalam mengotimalkan manfaat buah lokal Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kabupaten Tabanan  menggelar lomba gebogan buah lokal dan membuat banten pejati di Gedung Mario, Jum’at (30/01/2015).

Lomba yang mengusung thema “Bersama Membangun Budaya Bangsa sesuai Kearifan Lokal” yang digelar dalam rangka memperingati Hut WHDI ke 27 ini, pesertanya dari kangan anak-anak perempuan SMP dan SMA perwakilan instansi dan organisasi.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dalam sambutannya yang dibacakan staf ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Nyoman Sumartana mengapresiasi dan menyambut baik lomba yang digelar WHDI ini.

“Pada umumnya ibu-ibulah yang membuat gebogan dan banten pejati, tapi kali ini yang membuat anak-anak putri SMP dan SMA. Hal ini merupakan langkah kaderisasi yang patut didukung,” paparnya.

Menurut Bupati Wiryastuti, kegiatan WHDI setiap tahunnya semakin bermakna dan berakses langsung terhadap pencapaian program kegiatan.

“Lomba ini penting mengingat gebogan dan banten pejati selalu diperlukan dalam setiap upacara keagamaan Hindu,” tandasnya.

Ketua WHDI Kabupaten Tabanan Nyonya Ni Made Putriningsih Wirna di sela-sela lomba mengemukakan, peserta lomba merupakan perwakilan SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan, Kecamatan dan Organisasi Perempuan se Kabupaten Tabanan, yang mengirimkan dutanya dari kalangan  anak-anak perempuan setingkat SMP dan SMA.

” Jumlah peserta lomba gebogan 33 orang dan banten  pejati 31 tim,” jelasnya.

Putriningsih Wirna berharap adanya persyaratan peserta khusus dari kalangan anak-anak SMP dan SMA ini, selain sebagai upaya kaderisasi, sekaligus sebagai pembelajaran dan peningkatan SDM anak-anak SMP dan SMA khususnya dalam pembuatan gebogan dan banten pejati.

Menurut dia, bahan gebogan juga harus buah produksi lokal.  Hal ini selain untuk menggali potensi buah lokal yang ada di Kabupaten Tabanan juga dimaksudkan untuk mengangkat gengsi buah lokal.

Harapannya, ke depan buah lokal bisa lebih banyak dimanfaatkan dalam pembuatan gebogan karena kualitas dan keindahan buah lokal tak kalah dengan buah impor. (gus)

Berita Lainnya

Terkini