Optimalkan Potensi Sektor Marikultur, RI Gandeng Norwegia

29 September 2020, 16:47 WIB

Sebagai salah satu produsen akuakultur terbesar di dunia, Indonesia
masih memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang, terutama di
sektor marikultur/KKP.

Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berkolaborasi dengan
pemerintahan Norwegia melalui proyek Sustainable Marine Aquaculture
Development Project in Indonesia dalam mengoptimalkan potensi marikultur.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengungkapkan,
keuntungan geografis dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia menjadikan
sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu pondasi ekonomi bangsa.

Hal ini tercermin dari nilai produk domestik bruto perikanan tahun 2019 yang
mencapai hingga 2% dari total PDB nasional. Sebagai salah satu produsen
akuakultur terbesar di dunia, Indonesia masih memiliki potensi yang besar
untuk terus berkembang, terutama di sektor marikultur.

“Tercatat dari 12,1 juta ha total potensi lahan marikutur, baru 325.825 ha
lahan yang termanfaatkan, atau baru sekitar 2,6% dari total potensi lahan,”
urai Slamet dalam keterangan tertulis, Selasa (29/9/2020).

Untuk menarik investor masuk ke sektor perikanan Pemerintah telah melakukan
langkah strategis, seperti percepatan penyederhanaan dan sinkronisasi
perizinan lintas sektor yang dipantau langsung oleh Presiden.

Diharapkan, melalui program kerja sama dengan Pemerintah Norwegia diharapkan
dapat mengembangkan sektor marikultur di Indonesia dan menarik investor
khususnya dari Norwegia untuk dapat bekerja sama mengoptimalkan potensi yang
ada.

Dikatakan, kerja sama bidang marikultur dengan Norwegia merupakan langkah yang
tepat karena telah berpengalaman selama puluhan tahun dan berkembang menjadi
salah satu produsen marikultur terbesar di dunia.

“Dalam bidang marikultur, Indonesia telah berhasil mengembangkan dengan baik
komoditas seperti rumput laut, kakap putih, dan bawal bintang.

“Ke depan kita akan terus dorong pengembangan komoditas laut lain yang
potensial seperti kerang yang memiliki tingkat kesulitan yang tidak terlalu
tinggi dalam proses budidaya, tidak mengonsumsi pakan buatan serta memiliki
kelebihan dapat menjernihkan air laut,” tutupnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini