Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tercatat berada pada area optimis, yakni masingmasing sebesar 134,3 dan 142,8.
Kondisi IKE tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen pembentuk IKE, yaitu Penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu tercatat sebesar 130,5, Ketersediaan Lapangan Kerja Saat Ini dibandingkan 6 bulan yang lalu tercatat sebesar 146,0.
Konsumsi Barang-Barang Kebutuhan Tahan Lama Saat Ini dibandingkan 6 bulan yang lalu sebesar 126,5.
CCEP Indonesia Edukasi Pelajar Bali Pentingnya Tata Kelola Sampah Residu
Kondisi IKE Bali tersebut juga lebih tinggi dibandingkan IKE Nasional yang berada pada kondisi optimis sebesar 115,6.
Erwin menambahkan bahwa ekspektasi konsumen Bali terhadap kondisi ekonomi ke depan berada pada kondisi optimis dengan indeks sebesar 142,8 di bulan Januari 2024.
Optimisnya kinerja IEK di Provinsi Bali saat ini dipengaruhi oleh beberapa komponen pembentuk IEK yang tetap terjaga pada area optimis yaitu Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 Bulan Mendatang sebesar 149,5.
SMK Fest Bali 2024 Implementasikan ‘Link and Match’ dan Adu Keterampilan Siswa Kejuruan
Indeks Ekspektasi Penghasilan 6 Bulan Mendatang sebesar 139,0 dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja 6 Bulan Mendatang sebesar 140,0.
Kondisi IEK Bali sejalan dengan kondisi Ekonomi Nasional yang tetap terjaga pada area optimis sebesar 134,5 pada periode Januari 2024.
Optimisme konsumen yang tetap terjaga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Galungan, Kuningan, Nyepi, puasa Ramadhan, dan Idul Fitri pada Februari dan Maret 2024 akan membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih kuat dan perlu diiringi dengan langkah intensif
dalam pengendalian inflasi.
Target 2023 Terlampaui, Penerimaan Pajak DJP Bali Tembus Rp13,347.77 Triliun
Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali telah Berkoordinasi dengan masing-masing guna mengawal tetap terjaganya stabilitas pasokan dan harga komoditas pangan.
Semua itu untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan tingkat inflasi tetap dalam rentang kisaran target. ***