Ormas Anarkis? Ini Kata Petinggi Pemuda Bali Bersatu

2 Februari 2014, 20:43 WIB
gede gajah pbb
Ketua Harian Pemuda Bali Bersatu IPBB) Made Muliawan Arya (foto:Kabarnusa)

DENPASAR – Keberadaan organisasi kemasyarakatan (ormas) sulit dilepaskan dari kesan miring yang dekat dengan kekerasan, anarkisme hingga alat kepentingan pihak tertentu. Padahal, ormas itu dilegalkan dan memiliki aturan tersendiri yang memberikan rambu-rambu bagi seluruh anggotanya.

Masih belum lepas dari ingatan pada tahun 2013, ketika publik dikejutkan dengan beberapa kasus anarkis diwarnai tindak kekerasan hingga penganiayaan, melibatkan beberapa ormas berpengaruh di Bali. Kenyataan masih adanya persepsi negatif di masyarakat, diakui Ketua Harian Pemuda Bali Bersatu (PBB) Made Muliawan Arya yang akrab disapa De Gajah.

Diketahui, PBB satu di antara ormas berpengaruh di Bali dengan jumlah anggota yang cukup banyak. Menurutnya, pada dasarnya semua ormas itu baik, karena jelas didirikan orang-orang yang bertujuan baik pula.

“Ormas itu baik, semua punya AD/ART, saya yakin itu. Yang membuat nama ormas jadi jelek itu, hanya oknum,” tegas De Gajah di sela bersama lingkungan sehat kumpul dan daur ulang sampah plastik di Setra Badung, Minggu (2/2/14).

Hanya saja, dia tidak memungkiri, masih ada kesan negatif di masyarakat yang memandang kurang bagus terhadap keberadaan ormas. “Ya, itu terserah masyarakat yang menilai, jadi yang penting kita berbuat yang terbaiklah, biarkan seperti air mengalir,” tutur pria berpostur tinggi besar yang juga Caleg Partai Gerindra untuk DPRD Kota Denpasar.

Sebenarnya, kata dia, selama ini sudah ada semacam kesepakatan dan terus menjalin komunikasi yang cukup baik dengan ormas-ormas lainnya di Bali. “Saya bersama beberapa rekan di ormas maupun dengan komunitas lainnya sudah berkomunikasi cukup baik, kita melakukan kontak telefon dan bertemu dalam aktivitas-aktivitas seperti ini,” terangnya.

Kegiatan seperti aksi sosial, sudah sering dilakukan bersama-sama, seperti saat ini dalam memerangi sampah plastik, dengan menggandeng ormas berpengaruh lainnya seperti Baladika Bali dan komunitas lainnya. Jadi, aktivitas bersama-sama lintas ormas, sering dilakukan jauh hari sebelumnya. Bukan semata karena ada kegiatan atau even seperti menjelang Pemilu 9 April mendatang.

“Kita bersama-sama memiliki komitmen untuk menjaga situasi yang kondusif di Denpasar dan Bali umumnya. Bagaimana situasi bukan hanya karena ada pemilu tetapi bisa selamanya kondusif,” tegas pria yang 12 tahun terakhir tinggal di beberapa kota di Tanah Air sampai Amerika Serikat.

Kata De Gajah, masalah apapun beratnya, seperti ketika terjadi gesekan antar ormas, tetap bisa dibicarakan bisa dikomunikasikan dengan baik. “Saya yakin apapun itu, yang penting ada niat tulus pasti akan berjalan baik kami di PBB menyadari itu semua sehingga lewat aksi bersama lintas ormas seperti ini, akan membawa hasil yang baik pula,” tutupnya. (rma)

Berita Lainnya

Terkini