Ormas Bentrok, Ini Himbauan Petinggi Pemuda Bali Bersatu

23 Januari 2017, 15:09 WIB
Ketua Harian Pemuda Bali Bersatu (PBB) Made Muliawan Arya (dok.kabarnusa)

DENPASAR – Bentrok antar anggota organsisasi kemasyarakatan (Ormas) di Denpasar yang terus berulang sangat disayangkan sebagaimana dilontarkan Ketua Harian Pemuda Bali Bersatu (PBB) Made Muliawan Arya yang berharap semua pihak menghilangkan ego kembali ke hati nurani dan pikiran yang jernih.

Menurut De Gajah, sapaannya, sejarah para leluhur di Bali telah mengajarkan kepada generasi sekarang bagaimana mereka dahulu bisa hidup berdampingan, rukun meskipun memiliki perbedaan dengan masyarakat lainnya.

“Saya mengajak semua saudara-sudara masyarakat Hindu, muslim dan non muslim lainnya, baik ormas non ormas, marilah kita menjaga Bali ini, minimal kita menjaga lingkungan masing-masing,” tegas tokoh pemuda yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar itu di sela Pasar Murah AGP di Desa Tegal Kertha Denpasar, Senin (23/1/2017).

Minimal menjaga daerah masing-masing dahulu, barulah menjaga Bali secara umum dan kemudian menjaga Indonesia dalam bingkai NKRI. Artinya, dengan saling menghormati, menghargai satu sama lainnya meski adanya perbedaan hendaknya dibuang jauh rasa ego masing-masing.

“Tolong buang ego,semua keputusan diambil dengan hati nurani dan pikiran jernih,” saran pria berbadan tegap itu. Jika semua itu dilakukan tertanam dalam diri setiap orang, De Gajah meyakini, gesekan-gesekan itu termasuk antar anggota Ormas tidak akan terjadi.

Dia kembali mengingatkan, sejak zaman dahulu para leluhur bangsa termasuk di Bali ini, sudah berbeda-beda. Meski demikian, mereka bisa menghormati satu sama lainnya.

“Jadi, marilah bersama-sama, jangan hanya di bibir saja, melainkan dengan kegiatan-kegiatan positif, kita berbuat sesuatu minimal untuk diri sendiri dahulu lah,” sambung politikus muda Partai Gerindra itu.

Setelah berbuat baik yang positif untuk diri sendiri kemudian keluarga dilanjutkan bagi masyarakat setempat dan baru kemudian untuk Bali.

“Jangan bicara NKRI-NKRI, tetapi akhirnya berbuat melakukan sesuatu yang mencederainya, siapapun mereka apapun mereka marilah kita hargai, hormati kalau ingin mendapat rasa hormat orang” tutur dia.

Diingatkannya, sebelum ingin mendapat penghormatan kepada orang, harus juga memberikan penghormatan kepada orang lain.

“Sekali lagi saya sebagai tokoh pemuda, sebagai wakil rakyat, sebagai anak muda, mengajak semua, yang muslim non muslim, ormas dan non ormas, marilah kita memakai pikiran jernih, dengan hati nurani, marilah kita saling menghormati dan menghargai perbedaan,” demikian De Gajah.

Diketahui, pada Minggu 22 Januari bentrok berdarah kembali pecah di Jalan Bulu Indah Denpasar antar kelompok pemuda dari ormas berbeda mengakibatkan dua orang terluka parah terkena senjata tajam dan benda tumpul lainnya. (rhm)

Berita Lainnya

Terkini