“Oh jadi jenengan tadi lama dicari dan tidak ada di rumah ternyata sedang mencabuti rumput mbah?” tanya kami dengan bersemangat. “Iya nak, itu di gang sebelah ada rumah kosong yang rumputnya banyak, jadi mbah cabuti saja” jawab Mbah Patimah.
Jadi jangan harap menemukan mbah Patimah duduk santai di depan rumah, beliau lebih suka jalan-jalan di sekitar kampung, mencabuti rumput atau merawat bunga-bunga yang sudah ia tanam.
“Ya kalau cabang-cabang bunganya sudah panjang dan tidak rapi saya rapikan nak, biar enak dilihat mata” cerita Mbah Patimah lagi.
Perangi Sampah Plastik dan Gerakan Penanaman Pohon di Hari Lingkungan Hidup
“Mbah itu kalau lihat tanaman bagus tidak bisa tinggal diam pak. Lha wong pernah pergi kondangan rombongan bus, beliau tega meminta sopirnya berhenti gara-gara dia lihat tanaman hias indah di tepi jalan kok pak, terus dia bawa pulang” timpal anak Mbah Patimah yang juga ikut dalam obrolan kami.
Subhanallah, baru kali ini kami benar-benar menyaksikan cerita dengan mata kepala kami sendiri tentang seseorang yang begitu cinta pada alam dan lingkungan.
Sekali lagi kami disuguhkan pemandangan indah, seseorang yang hanya berpendidikan Sekolah Rakyat (Setingkat SD) yang tidak menguasai teori lingkungan yang diajarkan di sekolah. Yang tidak tahu menahu Undang-Undang Lingkungan Hidup.
Gandeng WWF-Indonesia, AP1 Dukung Konservasi dan Edukasi Lingkungan Hidup