![]() |
Tim Komunikasi Presiden Jokowi menyambangi UGM (foto:humas UGM) |
Kabarnusa.com – Kalangan akademisi dan pakar dari berbagai disiplin ilmu dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo dalam mempercepat pembangunan.
Masukan itu disampaikan saat bertemu Tim Komunikasi presiden menyambangi UGM akhir pekan lalu Sabtu (9/1/2016).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Balai Senat ini, UGM menghadirkan dosen dan peneliti dari empat kluster utama, yaitu kluster agro, kesehatan, sains dan teknologi, serta sosio humaniora.
Tujuan kedatangan tim untuk mendapatkan masukan dari bapak dan ibu para akademisi mengenai isu-isu saat ini, untuk nanti kami sampaikan ke Presiden Jokowi.
Presiden mencanangkan tahun ini sebagai tahun percepatan pembangunan, jadi jangan sampai kami salah persepsi, salah menangkap isu yang penting,” ujar anggota Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit mengawali diskusi dikutip dalam laman UGM Senin (11/1/2016).
Sementara, Ari Dwipayana menyatakan pentingnya pertemuan ini untuk menunjang fungsi agenda setting pemerintah.
“Sangat penting bagi kami untuk memperoleh pasokan informasi dari universitas, sebagai sumber informasi alternatif di samping data dari kementerian atau dari pemberitaan media,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, pakar-pakar dari UGM mengangkat beberapa isu yang patut menjadi perhatian pemerintah, serta saran-saran untuk solusi yang dapat diambil.
Prof. Dr. Laksono Trisnantoro, dari Fakultas Kedokteran memaparkan temuannya terkait program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang masih salah sasaran, hingga menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai 9 triliun pada tahun yang lalu.
“Ada suatu fenomena bahwa yang menikmati BPJS justru adalah orang-orang kaya,” ujarnya.
Sementara itu, di bidang politik, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si menyatakan pentingnya representasi terhadap isu-isu di level civil society.
“Sering kali presiden terjebak pada isu-isu yang lepas dari karakter beliau sebagai pemimpin yang populis. Namun diskursus yang perlu lebih direpresentasikan adalah diskursus di level civil society,” ujarnya.
Selain kedua isu di atas, isu lain yang juga dibahas di antaranya terkait peningkatan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia, ketahanan pangan, kekuatan maritim, serta persoalan kebakaran lahan gambut.
“Terkait kebakaran gambut, saya ingin juga menyampaikan, bahwa kami dengan tim khusus untuk kebakaran gambut telah menyampaikan kepada Pak Luhut dan Bu Siti Nurbaya, langkah-langkah quick response yang harus segera dilakukan.
Saya harap masukan ini dapat segera ditindak lanjuti untuk mengantisipasi datangnya musim kering pada bulan Februari mendatang.,” ujar rektor UGM Prof. Ir. Dwikorita Karnawati (ari)