Pakar UGM: Membangun Kepercayaan Penting di Era Industri Digital

15 November 2017, 10:44 WIB

YOGYAKARTA – Dosen Ilmu Komunikasi UGM, I Gusti Ngurah Putra, M.A menegaskan kepercayaan atau trust menjadi elemen penting dalam social capital sehingga diperlukan upaya untuk membangun kepercayaan di tengah revolusi digital.

Masyarakat Indonesia saat ini tengah berada dalam situasi ketika rasa percaya antar individu, elemen, kelompok, kelas maupun lembaga terkikis. Salah satu penyebabnya ialah revolusi digital di Indonesia dan dunia global.

Ngurah melihat, salah satu tanda terjadinya revolusi digital adalah tingginya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) melalui penetrasi smartphone. Melalui perangkat tersebut masyarakat saat ini mudah mengakses situs web, meme dan media sosial yang berisi informasi dan disinformasi.

“Disinformasi itulah yang dapat menciptakan rasa tidak percaya diri. Oleh karena itu, kami mengajak para akademisi, mahasiswa untuk mendiskusikan masalah trust di era digital,” ujarnya, di Fisipol UGM, Selasa (14/11/2017).

Rencananya, dalam menyambut Dieas Fisopol akan digelar Internasional Seminar on Social and Politics (ISSOCP) bertema “Trust Building in Digital Revolution”.

Ngurah Putra mengatakan Internasional Seminar on Social and Politics merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies ke -62 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Kegiatan dies lainnya antara lain anjangsana, bakti sosial, ziarah, family gathering, Kampoeng Digital dan lain-lain.

“Trust merupakan elemen penting dalam social capital sehingga upaya membangun kepercayaan di tengah revolusi digital menjadi sangat penting,” tegasnya lagi dilansir laman ugm.ac.id.

Sementara Dekan Fisipol UGM, Dr. Erwan Agus Purwanto, menambahkan tema dies “Trust Building in Digital Revolution” menjadi tema yang pas dengan situasi nasional dan global saat ini.

Krisis kepercayaan ini telah menjadikan situasi makin rumit, orang tidak lagi saling percaya, demikian pula antar lembaga di tingkat nasional dan dunia.

“Dampaknya sangat luar biasa. Untuk itu, bagaimana membangun kepercayaan yang sudah mengalami perubahan dari yang berbasis industri ke masyarakat digital, di saat bangunan-bangunan relasi berubah secara drastis,” tutur Erwan. (des)

Berita Lainnya

Terkini