Gianyar – Pabrik mobil klasik hand made (buatan tangan) Tuksedo Studio Bali akan menggelar pameran tunggal mobil klasik terbesar di Indonesia di Pondok Indah Mall (PIM) II Jakarta
Dalam pameran bertajuk ‘Tuksedo Studio’s Legendary Automobile Showcase : An Exhibition of Elegance’ berlangsung di Pondok Indah Mall (PIM) II Jakarta 12-18 Agustus 2024.
Pada even bergengsi itu, sekaligus secara resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara resmi akan mengumumkan bahwa Tuksedo Studio akan menjadi destinasi wisata baru di Bali.
Direktur Tuksedo Studio Laksmana Gusti Handoko menyampaikan itu usai upacara tumpak Landep yang digelar di pabrik di Desa Ketewel, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu 27 Juli 2024.
Kata Gusti Handoko, secara resmi mungkin nanti saat pameran soal Tuksedo Studio jadi destinasi wisata baru industri otomotif.
“Jika destinasi wisata museum angkutan ada di Malang maka di Bali ada destinasi wisata pabrik mobil klasik,” tutur Gusti Handoko.
Dihelatnya pameran terinspirasi dari sejumlah pameran mobil klasik terbesar di dunia seperti Retromobile di Paris Prancis, pameran Goodwood Revival di West Sussex, Inggris, Pameran mobil klasik Silverstone di inggris,
Sebelumnya Tuksedo juga sempat menggelar pameran bersama di sejumlah kota seperti Surabaya, Yogyakarta dan Bali.
Saat pameran nanti akan ada test drive mobil klasik dan bagi yang tidak sempat ikut tst drive juga akan ada simulator mobil klasik, selain bisa berfoto di foto booth.
Putra dari pengusaha sekaligus seorang arsitek Puji Handoko ini juga membeberkan, tujuan dari digelarnya pameran mobil klasik dari Tuksedo studio adalah untuk mengedukasi masyarakat bahwa mobil klasik itu punya value tersendiri dan pemahaman bahwa saat ini Indonesia sudah punya industri barang mewah.
Melalui pameran ini juga ingin mendekatkan kepada para pecinta mobil klasik yang selama ini para pemesan 90 persen memang berasal dari Jakarta.
Terkait potensi masuk daftar tujuan wisata baru bidang otomotif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Wonderful Indonesia, Gusti Handoko mengatakan sudah beberpa kali disurvey oleh pihak Kemenparekraf.
Pihaknya selama ini sudah menerima kunjungan termasuk pelajar sekolah hingga perguruan tinggi tanpa dipungut bayaran untuk melihat studio pembuatan mobil klasik dunia keluaran tahun 1950-an hingga 1960-an.
Saat ini, apabila melakukan kunjungan, pemberitahuan dapat disampaikan melalui media sosial yang dikelola pabrik replika mobil antik tersebut.
Sejak 2021 hingga Juli 2024 sebanyak 20 unit kendaraan yang sudah tidak ada di pasaran internasional, diproduksi kembali di studio tersebut.
Satu unit mobil klasik diproduksi selama 12 bulan yang sekitar 90 persen bahannya menggunakan produk dalam negeri kecuali mesin, dengan didukung sekitar 80 orang tenaga kerja sekaligus pekerja seni sektor otomotif dari Bali.
Tercatat ada sekitar 100 unit antrean yang berasal dari pecinta mobil klasik sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa berminat memesan mobil.
Namun, produksi dan pengiriman untuk pemesanan konsumen internasional belum dapat dilakukan ke luar negeri karena perlu menyesuaikan dengan aturan ekspor.
Untuk menjual ke luar negeri, tidak diperkenankan menggunakan sesuai merek kendaraan yang direproduksi itu, tapi menggunakan nama pabrik miliknya.***