Pameran Seni Rupa ‘Prana’ Lima Perupa Bali di Titik Dua Ubud

Prana dimaknai sebagai kemampuan para seniman untuk menghimpun kekuatan gagasan yang kemudian diolah secara individu di dalam intuisi dan berakhir pada bentuk-bentuk visual.

5 April 2024, 11:42 WIB

Kata dia kekuatan yang sifatnya psikis itu mengalir di antara rasa manusia, kemudian diolah di dalam karsa manusia sebagai narasi untuk diciptakan.

Kelebihan manusia atas kemuliaan cipta, rasa, dan karsa ini sesungguhnya memberi ruang yang luas bagi manusia untuk mengembangkan jati dirinya.

Redika menyebut prana dimaknai sebagai kemampuan para seniman untuk menghimpun kekuatan gagasan yang kemudian diolah secara individu di dalam intuisi dan berakhir pada bentuk-bentuk visual.

Ini Deretan Komoditas Penyumbang Inflasi 0,93 Persen di Bali pada Maret 2024

“Karena itu dalam penciptaan lintas entitas prana adalah kekuatan universal yang mendukung proses penciptaan, seingga hasil visualnya mengarah pada karakter masing-masing melalui kemampuan teknik yang juga sangat mempribadi,” tutur Redika yang juga penyair ini.

Sebagaimana halnya dengan karya-karya yang dipamerkan, masing-masing seniman berupaya menyuguhkan bentuk visual yang selama ini telah diyakini mewakili jiwa dari senimannya.

Seniman asal Denpasar, Made Wiradana misalnya masih berkutat pada kekuatan garis yang menimbulkan varian garis yang liar desertai sapuan spontan, sisipan warna kusam dan lelehan tak beratur.

‘Guyub Rukun Migunani’ Terasa Kuat saat Buka Puasa Bersama Kagama Bali

Pola penyatuan antara simbul kekaryaan inilah ia sebut sebagai pengaruh dari kekuatan prana yang ia miliki.

Begitu juga Nyoman Sujana Kenyem mengolah rasa dengan citra warna yang memikat senantiasa direduksi menjadi penanda karyanya yang mevisualkan keseimbangan semesta.

Dalam karyanya Kenyem bagai menaruh sebagian energi untuk mengolah artistiknya bertumpu pada pola dan warna yang berimbang.

Kebutuhan Energi saat Ramadan dan Idul Fitri di Bali, Pertamina Pastikan Stok BBM dan LPG Aman

Sementara itu, karya Wayan Redika tampak jelas perwujudannya dikreasi melalui keikhlasan, ketekunan dan kekuatan teknik yang telah ia capai dalam penggalian yang dilakukan selama berpuluh-puluh tahun.

Perpaduan objek antara penggalan budaya Bali dan fenomena kekinian berhasil diramu, dimoderasi ke dalam ruang estetik yang saling harmoni. Mencermati karyanya berjudul Vintagenic, 2023, acrylic on linen, 150 x 150cm terbaca bahwa prana berfungsi dominan dalam merekayasa pikirannya untuk membangun keseimbangan di antara objek, garis, warna, dan teknik yang ia kuasai.

Demikian pula perupa Ni Wayan Sutariyani dan Pande Wijaya Suta, masing-masing muncul menjadi bagian yang tak terlepas dari kemampuan dirinya mengolah gagasan.

‘NgabubuRUN’, Biznet dan BMW Car Club Indonesia Regional Bali Perkuat Silaturahmi

Mereka paham celah waktu dalam memanfaatkan energi psikis untuk menuangkan skema pikirannya sebelum tersampaikan ke ruang publik.

Dalam sebuah karya, tentu banyak hal yang bisa dibahas berkaitan dengan pengaruh prana dalam penciptaan. Karena itu pameran ini menjadi penting untuk memperluas wawasan berkarya dan memperkaya sikap kita dalam mengapresiasi karya seni.

Apa itu prana?

Survei BI Bali: Kinerja Penjualan Eceran Terjaga di Februari 2024

Prana dalam bahasa Sansekerta secara sederhana dimaknai sebagai kekuatan hidup, tetapi sejatinya prana itu memiliki cakupan yang lebih luas berakar pada kekuatan itu sendiri.

 Masyarakat Bali memahami prana adalah kekuatan irasional yang digali melalui proses spiritual, di mana kekuatan jiwa itu akan kembali pada wilayah kebahagiaan yang hakiki.

Pada dasarnya terminologi spiritual merupakan transformasi pikiran yang diniatkan di dalam intuisi manusia untuk mencapai sesuatu.

Panggung Emas Ramadan 2024 di Bali, Edukasi dan Literasi Keuangan Produk dan Layanan Pegadaian

Pameran Prana merupakan refleksi dasar atas pengakuan sang seniman pada kekuatan prana dalam proses penciptaan.

Prana, kemudian menjadi katalisator untuk melatih intuisi menjadi peka menarasikan gagasannya sehingga pada akhirnya tercipta karya visual.

Prana yang dibangun setiap seniman, tentu tidak sama satu sama yang lain.

Jabat Kepala BNN Bali, Ini Strategi Brigjen Pol Rudy Ahmad Sudrajat Wujudkan Pulau Dewata Bersih Narkoba

Hal tersebut akan memberi pengaruh penting pada kekuatan visual dan karakter karyanya yang sangat mempribadi.

Karena itu setiap karya visual juga harus dinikmati melalui pemahaman dan kekuatan prana jiwa para menikmat, sehingga pada akhirnya mampu menjabarkan beragam hal yang terselip dalam sebuah karya cipta.***

Berita Lainnya

Terkini