Kabarnusa.com – Menjelang kongres Partai Amanat Nasional (PAN) ke-IV di Bali pada 28 Februari-2 Maret kalangan kader dan pengurus diminta mewaspadai munculnya kampanye negatif dalam isu-isu yang akan merugikan kepentingan partai ke depan.
“Internal PAN harus lebih berhati-hati dengan kampanye hitam, yang intinya ingin internal partai ini saling menjatuhkan,” tandas pengamat politik Universitas Airlangga, Surabaya, Fahrul Muzaqqi dalam keterangan tertulisnya Selasa 20 Januari 2015.
Dia mengingatkan, jika PAN ingin menjadi partai yang demokratis, para elit politiknya jangan mau terjebak satu sama lain.
“Itu akan menjadi pandangan negatif bagi kelanjutan partai berlambang matahari terbit itu sendiri,” tutur Fahrul.
Kata dia, persaingan menjadi ketua umum partai dengan lambang matahari terbit itu bakal kian ketat.
Saat ini, wacana bakal calon ketua umum sudah mengerucut pada dua nama yakni incumbent Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan (Zulhas).
Persoalan persaingan yang ketat dan cenderung menggunakan isu black campaign, menjadi kontraproduktif dan bisa memecah belah partai.
Jika persaingan tidak sehat ini tidak dicegah, kata Fahrul, situasi panas di internal PAN bisa serupa dengan kondisi PPP dan Golkar.
Fahrul melihat, sudah ada gejala pihak-pihak yang memunculkan isu tak sedap, black campaign, dan dipolitisasi lewat media massa oleh oknum-oknum tertentu.
“Ada pihak yang ingin memanfaatkan isu-isu tersebut,” imbuhnya. (rma)