![]() |
ilustrasi/youtube.com |
Jakarta – Semakin meningkatnya angka penyebaran virus Covid-19 di Tanah
Air maka pilihan langkah paling tepat bagi pemerintah adalah lebih
mengutamakan penanganan kesehatan daripada masalah ekonomi.
Dengan berbagai perkembangan kasus yang semakin meningkat dan ditambah oleh
adanya Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menjadi korban, maka pandemi covid 19
harus dijadikan penyelesaian bersama seluruh kompinen bangsa.
“Untuk itu, kami menyarankan agar Pemerintah (Presiden) dan para ulama
(agamawan) harus duduk bersama dalam mengambil keputusan yang tepat
sebagai jalan utama menghadapi musibah pandemi covid 19 ini (termasuk para
ulama yang selama ini berbeda pandangan),” ujar Ekonom Konstitusi Defiyan Cori
dalam keterangannya Minggu (13/9/2020).
Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus bermusyawarah dengan berbagai
kelompok organisasi masyarakat Islam, para ustadz yang menjadi penceramah
untuk membahas konteks agama dalam hal nasib dan takdir.
Sebab, masyarakat kini sudah pada tahap acuh tak acuh bahkan tak peduli sama
sekali atas penyebaran Covid 19 ini. Ditambah lagi, sebagian besar para
menteri pembantu Presiden Jokowi yang memiliki pandangan berbeda dan lebih
mengutamakan jalannya perekonomian.
Menurutnya, jika masih berpolemik terus soal kebijakan dan penanganan
pengendalian masyarakat yang tak taat aturan, maka ummat Islam yang terbesar
lah yang akan kena dampak seleksi alamiah jika pilihan tidak ada PSBB total
yang ditentang tersebut
“Last but not least, Lebih utama sehat-nya masyarakat daripada bergeraknya
kegiatan ekonomi tapi dengan bahaya yang mengancam dengan mengeluarkan dana
besar dan korban tenaga kesehatan (medis) lebih besar,” demikian Defiyan.
(rhm)