“Kita harus sama-sama bersabar karena jika bablas dibuka dan menunjukkan lonjakan, maka akan sangat sulit untuk mengatasinya lagi.
Perlu disadari bahwa Bali akan jadi tuan rumah G20 dan pertemuan dunia lain di tahun 2022, sehingga setiap hari kondisi pandemi di Bali jadi perhatian WHO.
“Sekali ada lonjakan maka bisa hilang momentum pemulihan pariwisata kita,” papar Gubernur Bali.
Sambut Pembukaan Pariwisata, XL Axiata Mulai Kenalkan Jaringan 5G di Bali
Pihaknyab berharap pengalaman ini akan memberikan pengetahuan semua tentang cara pandang dan sikap menghadapi masa depan Bali yang berkelanjutan.
Ditambahkannya, pariwisata yang dibangun di Bali adalah pariwisata yang berbasis budaya dan berorientasi pada kualitas.
“Pariwisata kita dorong dengan ekosistem yang baik, sehingga struktur ekonomi Bali lebih kuat dan kokoh. Bali yang berdikari di bidang ekonomi, harmonis pada alam, ramah lingkungan, menjaga kearifan lokal, berdaya saing dan berkelanjutan,” urai Gubernur Koster.
BI Harapkan Semua Komponen Dukung Kesiapan Pembukaan Pariwisata Bali
Pada masa kepemimpinannya, sangat konsen dalam perbaikan tata kelola pariwisata di Pulau Dewata, sekaligus menepis anggapan bahwa pariwisata tidak menjadi prioritasnya lagi.
“Justru Saya ingin tata pariwisata Bali dengan lebih baik lagi, agar semakin baik, berkualitas, berkelanjutan sehingga mampu memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Bali,” tandas Gubernur Koster.
Pihaknya menyampaikan kebijakan-kebijakan yang sedang dijakankan melalui Pergub dan Perda, salah satu tujuannya adalah mengembalikan aura dan taksu Bali, sehingga mampu meningkatkan citra dan nama baik Bali di mata internasional. ***