Kabarnusa.com – Agus
Tay Hamba May terus dikejar perasaaan bersalah karena mengaku telah membantu tindak pembunuhan yang diduga dilakukan Margriet Megawe (60) terlebih jika teringat ketika Angeline (8)
memanggilnya dengan sapaan ‘om’.
Kata
kuasa hukumnya, Haposan Sihombing, usai menjalani pemeriksaan selama 12 jam di Mapolresta Denpasar, Agus mulai bisa tenang dan kini tidak takut lagi dengan Margiet yang mantan majikannya itu.
Sebelumnya, Agus bertemu orang tuanya, pendeta asal Sumba hingga orang-orang Sumba
lainnya sehingga hal itu makin menguatkannya saat menjalani pemeriksaan.
Dalam keteranga di BAP, kliennya merasa tertekan
sehingga akhirnya menuruti perintah Margriet untuk menguburkan Angeline di belakang
rumahnya.
Karena takut dengan ancaman Margriet dan orang-orangnya, Agus menuruti perintahnya saat pembunuhan berlangsung.
Sebenarnya Agus saat diminta membantu mengangkat tubuh Angeline yang
berlumuran darah pada kepalanya, perasaannya sedih.
“Waktu mengangkat tubuh adik kita Angeline, Agus masih sempat melihat jari Angeline masih ada gerakan,” tutur Haposan.
Setelah membantu menguburkan jasad Angeline, Agus terus dikejar
perasaan bersalah sehingga tak kuasa menahan tangis.
“Dia teringat dengan Angeline, yang memanggilnya Om Agus,” katanya menambahkan. (kto)