Parpol Islam Layak Usung Mahfud Capres 2014

27 November 2013, 20:47 WIB

mahfud foto+dakwatuna

Kabarnusa.com, Jakarta – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dinilai memiliki kapasitas untuk diusung sebagai calon presiden (capres) oleh parpol Islam.
 

“Mahfud memiliki kapasitas menjadi calon presiden (capres) parpol Islam,” tegas Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Syamsuddin Haris kepada wartawan, Rabu (27/11/2013).

Terlebih, saat ini, parpol Islam tengah mewacanakan kembali poros tengah yang pernah menjadi kekuatan politik besar dalam memajukan almarhum KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden.

Dia melanjutkan, jika parpol Islam nantinya bisa berkoalisi, maka ia ragu dapat bersaing dalam Pilpres 2014 mendatang.

Pasalnya, jumlah suara parpol Islam yang tidak signifikan sehingga koalisi dipandang pilihan terbaik.

Mengacu hasil Pemilu 2004 dan 2009, maka basis dukungan pemilih terhadap partai berbasis Islam kurang lebih sebesar 30 persen.

“Lihat saja dari pemilu 1999 hingga 2009, jumlahnya kurang lebih 30 persen,” kata Syamsuddin.

Kendati secara sosiologis jumlah umat Islam sangat besar, namun tetap saja secara politik adalah minoritas.

Pemilu 1955 adalah contohnya ketika pemenang pemilu bukan partai Islam tetapi PNI yang berbasis nasionalis.

Di Pemilu 1955 bukan partai Islam yang menang, namun PNI sedangkan Partai Masyumi di urutan kedua.

Selain itu, ia menilai koalisi partai Islam lebih banyak gagal dibandingkan berhasil dalam perjalanan politik Indonesia.

Pada 1999, menjelang pemilihan presiden di MPR muncul Poros Tengah yang berhasil mengantarkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presiden.

“Poros Tengah berhasil memperjuangkan Gus Dur sebagai presiden namun yang menjatuhkan dia adalah kelompok tersebut,” katanya menguingatkan.

Diketahui, hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dirilis di Jakarta pada Minggu (24/11) menyebutkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD dinilai tokoh yang paling bisa mempersatukan partai-partai berbasis massa Islam di pemilu 2014.

“Mahfud MD menjadi tokoh yang paling disebut publik saat ditanya soal siapa figur yang bisa mempersatukan partai-partai Islam,” kata Peneliti Senior LSN Gema Nusantara. (sul)

Artikel Lainnya

Terkini