|  | 
| Paslon Nomor 2 “Paket Amerta”, Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertanegara bersama Anggota Anggota Tim Kampanye yang juga Anggota DPRD Kota Denpasar, A.A. Susruta Ngurah Putra (kiri) dalam jumpa persnya di Posko Pemenangan Amerta, Kamis (15/10/2020). | 
Denpasar – Guna mewujudkan kawasan Kota Denpasar Bersemi (Bersih,
 Sehat, Mantap, dan Indah) ke depannya, harus ada peran pihak swasta untuk ikut
 bersama-sama merealisasikannya.
Apalagi, saat pandemi Covid-19, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Denpasar
 pada khususnya, saat ini dirasakan merosot tajam.
“Jika kita mau, maka harus berani menggandeng pihak swasta untuk bisa
 menunjang PAD melalui Corporate Social Responsibility (CSR), sebab hal
 tersebut dirasakan sangat membantu mempercepat mewujudkan pembangunan di Kota
 Denpasar,” kata calon Wali Kota Denpasar dari Paket Amerta, Gede Ngurah Ambara
 Putra, Kamis (15/10/2020).
CSR yang dimaksud tidak hanya untuk pembangunan bidang infrastruktur semata,
 akan tetapi juga dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul
 melalui rancangan beasiswa.
Jadi pihak swasta tidak akan keberatan menyisihkan sedikit keuntungannya dalam
 membangun Ibu Kota Bali ini. “Tentunya, kami akan lakukan transparansi dan
 juga berlandaskan kredibilitas tinggi,”ujarnya didampingi calon Wakil Wali
 Kota Denpasar Made Bagus Kertanegara.
Program unggulan lainnya juga dimiliki pasangan calon nomor urut 2 yang
 diusung Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Nasdem ini.
Salah satunya, pemberian bantuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang
 menjadi garda terdepan dalam pelestarian seni, adat, dan budaya Kota Denpasar.
Sebut saja, bantuan tiap tahun kepada prajuru banjar sebesar Rp 40 juta, STT
 (Sekaa Teruna-Teruni) Rp 25 juta, Kelompok Dadia Rp 5 juta, dan PKK Rp 5 juta.
 Program ini sesuai dengan visi Amerta, yakni Denpasar BERSERI, Smart City,
 Berbudaya dan Bedaya Saing.
Ambara menegaskan, pogram tersebut cukup realistis. Sebab, sejauh ini
 bantuan-bantuan untuk kelompok masyarakat yang diprogramkan Paket Amerta
 sejatinya sudah diberikan dan dijalankan oleh Pemerintah Kota Denpasar dalam
 bentuk berbagai kegiatan kendai anggarannya masih kecil.
“Semua itu realistis, sekarang tergantung komitmen pemimpinnya. Kalau ada
 komitmen dan pemimpinnya mau bekerja, celahnya tentu pasti ada,” kata Anggota
 DPRD Kota Denpasar, A.A. Susruta Ngurah Putra yang juga sebagai anggota Tim
 Kampanye Paket Amerta.
Susruta mengungkapkan, program tersebut merupakan bentuk komitmen serius
 paslon Amerta untuk meringankan beban masyarakat yang ikut menjadi kotor
 penggerak dan mengambil peran di garda terdepan melestarikan seni, adat, dan
 budaya Bali di Kota Denpasar.
“Tidak ada masalah dengan anggaran sepanjang ada komitmen kuat dan political
 will (kemauan politik-red) kuat dari pemimpin Kota Denpasar. Dan jika
 dihitung-hitung, total anggaran yang dibutuhkan untuk mengeksekusi program
 tersebut hanya sekitar Rp 26 miliar.
Apalagi, kata dia APBD dan SILPA (sisa lebih pembiayaan anggaran-red) tiap
 tahunnya mencapai Rp 200 miliar lebih. (rhm)
 
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
 