Warga diingatkan memakai masker dengan benar saat beraktivitas di Pasar Galiran yang semakin ramai menjelang datangnya Hari Raya Galungan dan Kuningan./Dok. Humas Pemkab Klungkung |
Semarapura- Warga terus diingatkan agar memakai masker dengan benar atau sesuai ketentuan saat beraktivitas di Pasar Galiran Kabupaten Klungkung yang semakin ramai menjelang datangnya Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Situasi Pasar Galiran Klungkung tiga hari jelang hari raya Galungan semakin ramai seperti pada Minggu (7/11/2021) pagi.
Jika dibandingkan dengan hari sama pada Galungan sebelumnya, situasi ini justru mengalami peningkatan berdampak pada parkir sepeda motor sangat penuh dan sebagian harus parkir di luar pasar.
Ramainya pedagang selain di pasar juga terlihat di jalan sekitarnya akibat baru, banyak pedagang dadakan sebagian korban PHK saat pandemi yang beralih ikut berjualan.
Selain memantau aktivitas pedagang dan penbeli guna menjamin keamanan dan kenyamanan, fokus petugas juga pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan atau prokes.
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta turut keliling memantau situasi pasar yang didampingi Kadis Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, I Wayan Ardiasa dan Kepala UPT. Pasar Semarapura, I Komang Sugianta.
“Meskipun masih dalam situasi pendemi Covid-19 kondisi pasar saat ini cukup ramai, ini mungkin terjadi karena warga kita yang selama ini merantau sekarang dirumahkan pulang kampung untuk mempersiapkan sarana prasarana hari raya,” ujarnya.
Bupati asal Nusa Ceningan ini turun langsung memantau ketaatan masyarakatnya dalam menerapkan protokol kesehatan di Pasar Galiran yang merupakan pasar terbesar di Bali Timur.
Dalam pantauannya Bupati Suwirta selalu memompa semangat pengunjung dan pedagang dalam menyambut hari raya Galungan tetap taat dengan protokol kesehatan.
Hanya saja, dia melihat masih banyak warga baik pedagang dan pembeli tidak menggunakan masker atau pun penggunaannya salah, hidungnya tidak ditutupi dan turun ke dagu.
“Saya terus pantau dan ingatkan, bagaimana cara memakai masker yang benar,” tandasnya lagi.
Warga diminta mematuhi imbauan pemerintah untuk disiplin prokes dengan melaksanakan 5M yakni selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau air mengalir maupun hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan tidak makan bersama.
Beberapa warga setelah diingatkan, langsung mengikuti dengan memakai masker secara standar atau sesuai dengan yang ditentukan untuk pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Banyak alasan disampaikan saat memakai masker terlihat asal-asalan, karena lupa, tidak nyaman hingga merasa aman karena sudah divaksin.
“Saya terkadang kalau kelamaan pakai masker yang tidak diganti, agak sesak bernafas dan gatal, makanya saya bawa cadangan dua masker,” kata seorang pedagang secara terpisah. (Rohmat)